Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Penembak Misterius di Papua, Polri Kirim Tim

Kompas.com - 25/10/2011, 12:49 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman menyebutkan, Polri mengirimkan tiga tim dan sekitar 300 personel Brimob ke Papua, Selasa (24/10/2011), untuk mengejar para pelaku penembakan di wilayah itu.

Setidaknya, terjadi empat kali penembakan di wilayah itu. Terakhir, penembakan dilakukan terhadap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua, AKP Dominggus Octavianus.

"Hari ini juga akan dikirimkan pasukan 3 tim dan didukung oleh tim yang lain untuk melakukan pelacakan terhadap pelaku. Ditambah 300 sekian personel ke sana," ujar Sutarman di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, siang ini.

"Di sana memang medannya terlalu berat bagi reserse. Oleh karena itu kita memerlukan tim yang bisa mengetahui posisi-posisi memonitor posisi pelaku. Itu harus dilakukan dengan tim yang kuat. Bahkan kalau perlu kita dibantu TNI untuk melakukan pengejaran," jelasnya.

Ditanya mengenai pengembangan indikasi pelaku penembak Kapolsek Bandara Mulia, Sutarman menyatakan saat ini masih penyelidikan. Namun, ia memastikan penembakan terhadap Kapolsek tidak direncanakan pelaku. Tetapi pelaku memanfaatkan kesempatan saat Kapolsek seorang diri di tempat kejadian.

Seperti yang diberitakan, Senin kemarin Dominggus Octavianus tertembak di hidung dan menembus ke kepala bagian belakang. Penembakan terjadi Senin sekitar pukul 11.30 WIT saat Dominggus bertugas di Bandara Mulia.

Kapolsek sedang berdiri di dekat pesawat. Tiba-tiba, ia dihampiri dua orang tak dikenal dan diserang oleh kedua pelaku. Kedua pelaku kemudian, lanjut Anton, merampas senjata Kapolsek. Senjata yang dirampas ditembakkan ke kepala Kapolsek.

Sementara, penembakan lainnya terjadi di wilayah sekitar pendulangan emas dengan tiga korban diantaranya Yunus, Eto dan paman Roy Suryo, Aloysius Margana. Belum diketahui, apakah peristiwa-peristiwa penembakan ini dilakukan untuk motif yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com