Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan di Papua Dinilai Tepat

Kompas.com - 20/10/2011, 11:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan aparat keamanan yang menangkap sekitar 200 peserta Kongres Rakyat Papua III di Lapangan Sepak Bola Zakheus, Abepura, Papua, dinilai tepat. Pasalnya, mereka dianggap melakukan tindakan makar. Mendeklarasikan negara di luar negara Indonesia tidak dapat ditolelir.

Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Politik Hukum dan Keamanan Priyo Budo Santoso di Komplek DPR, Kamis (20/10/2011).

"Saya bahkan meminta Kapolri berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk menindak tegas terhadap tindakan-tindakan sepihak yang ingin memproklamirkan diri sebagai negara," kata Priyo.

Kongres Rakyat Papua digelar sejak Senin dan diikuti sekitar 4.000 orang dari beberapa wilayah Papua. Pada hari ketiga dibahas antara lain hasil rapat komisi dan pemilihan pemimpin. Terpilih saat itu adalah Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yaboisembut sebagai presiden dan Edison Waromi dari West Papua National Authority sebagai perdana menteri.

Forkorus lalu mendeklarasikan hasil kongres, antara lain pembentukan Negara Federasi Papua Barat dengan lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua " dan Bintang Fajar sebagai bendera nasional.

Priyo mengatakan, aparat keamanan memiliki alasan yang kuat untuk menjaga kedaulatan Indonesia bahkan dengan pendekatan militer. Berbeda ketika belum ada deklarasi maupun pengibaran bendera, kata Priyo, penanganan dapat dilakukan dengan cara musyawarah.

"Artinya kalau sudah makar harus ditindak tegas. Tangkap orangnya. Jangan ambil negosiasi apapun untuk konteks ini. Dan ini bukan hanya pada Papua. Andaikan, Sunda, Jawa, Madura, apapun, ada eksponen-eksponen ingin memisahkan diri, ambil tindakan tegas," ucap politisi Partai Golkar itu.

"Kalau di luar makar, berikan ruang. Karena saya tetap mendorong Papua harus kita sejahterakan. Dana trililiunan rupiah harus kita berikan ke sana," pungkas Priyo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

    Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

    Nasional
    Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

    Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

    Nasional
    Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

    Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

    Nasional
    Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi 'Online'

    Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi "Online"

    Nasional
    Diduga Promosikan Situs Judi 'Online', Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

    Diduga Promosikan Situs Judi "Online", Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

    Nasional
    Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

    Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

    Nasional
    Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

    Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

    Nasional
    Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

    Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

    Nasional
    KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

    KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

    Nasional
    Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

    Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

    Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

    Nasional
    Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

    Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

    Nasional
    Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

    Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

    Nasional
    KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

    KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com