JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Agus Suhartono mengatakan, pemberitaan mengenai pencaplokan wilayah Indonesia di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, oleh Malaysia mengejutkan prajurit TNI yang bertugas di sana.
Pemberitaan itu, lanjut Agus, membuat prajurit gundah lantaran seolah-olah tidak bekerja menjaga perbatasan dengan benar.
"Padahal, mereka telah berupaya yang terbaik dengan suka dan duka. Bagi Panglima TNI, tentunya moral prajurit harus segara dikembalikan," kata Agus saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I di DPR, Jumat (14/10/2011).
Agus menegaskan, tidak ada wilayah Indonesia yang dicaplok Malaysia. Penegasan itu dia sampaikan setelah menerima laporan dari Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Geerhan Lantara yang telah meninjau lokasi.
Menurut dia, prajurit terus menjaga perbatasan sesuai perjanjian yang ada. Jika ada patok yang bergeser, kata dia, dapat dikembalikan ke koordinat semula lantaran semua pos telah dilengkapi data mengenai koordinat setiap patok.
Sebelum menutup penjelasan, Agus mengatakan, "Kita tetap bersyukur, anggaplah isu-isu tersebut sebagai kado ulang tahun ke-66 Tentara Nasional Indonesia."
Seperti diberitakan, dugaan pencaplokan wilayah Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin. Mantan sekretaris militer itu menyebut wilayah Camar Bulan berkurang hampir 1.500 hektar dan wilayah Tanjung Datu sepanjang 800 meter garis pantai.
Di sana, kata Hasanuddin, Malaysia sudah membangun taman nasional serta budidaya penyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.