Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Anak Tanamkan Cinta Alam

Kompas.com - 29/09/2011, 14:27 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com- Ratusan anak berbicara tetang lingkungan di Tunza International Children and Youth Conference for Environment 2011, di Bandung, Kamis (29/9/2011). Konferensi yang diikuti 1.400 peserta ini sudah berlangsung sejak Senin lalu dan berakhir Sabtu (1/10) lusa.

Apa saja sih yang dilakukan anak-anak selama konferensi? Tentu saja hal-hal yang menyenangkan tetapi tetap serius. Di hari ketiga ini, peserta anak-anak yang berumur 10-14 tahun, mendengarkan beberapa presentasi dari proyek lingkungan yang dilakukan anak-anak dari beberapa negara.Anak-anak juga diajak bermain, melihat video yang berkaitan dengan lingkungan.

Dalam presentasinya, sebagian besar yang dilakukan oleh anak-anak adalah sederhana, yaitu menanam pohon. Peserta anak dari Brunai Darussalam, Indonesia dan Malaysia memaparkan materi kegiatan mereka berkaitan dengan lingkungan.

Salah satu yang menarik, ketika anak-anak Malaysia yang tergabung dalam The Tree Theatre Group memaparkan materi dengan gerak dan lagu. Presentasi yang ditayangkan di layar diikuti dengan gerakan oleh beberapa anggota grup. Mereka menyampaikan rasa cinta lingkungan dengan menyanyi, menari, dan aksi tanam pohon.

Salah satu yang dilakukan The Tree Theatre Group adalah menggelar pertunjukan wayang kulit untuk mengampanyekan lingkungan. Ketika layar menunjukkan sebuah foto wayang kulit, beberapa peserta anak-anak Indonesia yang berada di belakag berbisik-bisik, "Wayang kulit kan dari Indonesia, kok bisa sih itu?"

Bukan hanya berbisik-bisik, akhirnya salah satu peserta Indonesia menanyakan apakah wayag kulit berasal dari Indonesia atau Malaysia. "Wayang kulit di Malaysia hampir sama dengan di Indonesia, hanya saja kami mempunyai tokoh-tokoh wayang yang berbeda," kata salah satu anggota The tree Theatre Group.

Tidak membosankan

Untuk mengatur anak-anak mengikuti konferensi memang bukan hal yang mudah. Anak-anak lebih sering asyik sendiri degan teman-temannya, entah itu mengobrol atau mengudap makanan kecil.

Nah, supaya tidak membosankan, pembawa acara selalu menyelinginya dengan permainan. Misalnya dengan bertepuk tangan, berteriak atau sekedar memukul meja. Dengan begitu, diharapkan anak-anak tidak bosan.

Salah satu peserta dari Indonesia, Nadine, mengatakan, "Senang dengan banyak permainan. Aku juga bisa mendapat banyak pengetahuan tentang lingkungan. Ini memang kemauanku sendiri untuk ikut konferensi ketika sekolah menawarkan untuk ikut acara ini."

Mencintai alam memang harus dimulai sejak dini. Meski hanya melakukan hal-hal yang sederhana, baik di sekolah maupun di rumah. Kalau bukan generasi muda yang menjaga alam, siapa lagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com