Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Ambon dan Solo Beda Tipe

Kompas.com - 28/09/2011, 17:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam mengungkapkan, jenis rakitan bom di Kota Ambon, Maluku, berbeda dari bom di Kepunton, Solo, Jawa Tengah.

Anton mengatakan, bom rakitan yang dilemparkan di sejumlah tempat di Ambon memiliki casing rakitan dari pipa besi dengan diameter 4 cm dan panjang 10 cm. Isi bom tersebut berupa serbuk hitam dengan sumbu bakar berupa bambu cina isian korek api.

Adapun bom yang digunakan oleh Hayat pada peledakan di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, terdiri dari pipa tipis. "Dua bomnya beda, ya. Kalau di sana (Ambon) diameternya 4 cm dan panjangnya 10 cm. Kalau di Solo itu, kan, bom cangklongan, terdiri dari beberapa pipa tipis," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Rabu (28/9/2011).

Menurut Anton, bom yang digunakan Hayat mirip dengan bom yang dipakai oleh Muhammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro, Cirebon, Jawa Barat, pada 15 April 2011. Hayat dan Syarif juga mengendalikan sendiri bom tersebut dan sama-sama menggunakan paku serta mur sebagai isian bom. "Bom yang di Solo seperti Muhammad Syarif (Cirebon)," lanjutnya.

Ketika ditanya mengenai pelaku bom di empat tempat di Ambon, Anton menyatakan, saat ini kepolisian masih menelusurinya. Namun, polisi menduga keempat bom tersebut dirakit oleh orang yang sama dengan. Hal itu dilihat dari jenis bom rakitannya.

"Jenis (empat) bom di Ambon sama. Dua meledak, dua tidak. Masih didalami, kita tunggu saja kelompok mana yang melakukan aksi ini," ujar Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com