Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar

Kompas.com - 27/09/2011, 03:32 WIB

Cianjur, Kompas - Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) hasil penyemaian biji tahun 2000 akhirnya mekar setinggi 3,01 meter di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Ini kasus pertama di Indonesia.

”Bunga bangkai yang ditanam dengan umbi mekar empat tahun sekali. Bunga hasil semaian biji ini butuh penelitian lebih lanjut,” kata Pranata Humas Pelaksana Lanjutan Kebun Raya Cibodas Winarni di Cibodas, Jawa Barat, Senin (26/9).

Bunga semaian biji itu tumbuh sejak Rabu pekan lalu yang ditandai bau seperti bangkai tikus, sekitar pukul 15.00. Keesokan harinya berkembang jadi bunga sempurna yang tumbuh dan bertahan hingga beberapa hari lagi.

Umbi tanaman bergenus amorphophallus ini tak pernah mati. Saat bunga layu dan membusuk, umbi menumbuhkan daun menjulang hingga membusuk dan mati. ”Selanjutnya, umbi memasuki fase istirahat sebelum kembali menumbuhkan bunga,” kata Winarni.

Data literatur di luar negeri, bunga bangkai dari biji hingga berbunga membutuhkan waktu 6-7 tahun. ”Di Cibodas butuh 11 tahun. Bisa jadi karena beda iklim,” kata Destri, anggota staf peneliti Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas.

Keberhasilan proses tanam itu memberi tambahan informasi tentang siklus bunga bangkai. Selain itu, tanaman itu juga bisa memberi variasi sifat karena bukan berasal dari satu indukan.

Tahun 2000, tim periset Kebun Raya Cibodas di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menanam satu umbi bunga bangkai hasil eksplorasi di Taman Nasional Kerinci Seblat Jambi. Tahun 2002, diambil 25 biji bunga bangkai lalu disemai di Kebun Raya Cibodas.

Satu umbi bunga bangkai mekar berturut-turut tahun 2003, 2007, dan Mei 2011. Bunga yang mekar pada Mei 2011 merupakan yang tertinggi di dunia, mencapai 3,2 meter, yang mengalahkan rekor tahun 2007 (3,17 meter).

Destri mengaku, peneliti beruntung menemukan biji matang di alam saat eksplorasi di Sumatera tahun 2000. Biasanya sukar menghasilkan biji matang karena sangat jarang ada lebih dari satu bunga bangkai yang berbunga dalam waktu berdekatan.

Suweg raksasa

Amorphophallus titanum dikenal juga sebagai suweg raksasa. Suweg (Amorphophallus compamulatus) merupakan umbi berdiameter 30 sentimeter yang umum dikonsumsi dengan kandungan kalori rendah dan serat pangan tinggi.

Di Jepang ada ”konnyaku”, hasil pengolahan umbi-umbian bergenus amorphophallus. ”Jenis pangan ini banyak diproduksi di Jepang,” kata ahli pangan FG Winarno dari Institut Pertanian Bogor. (NAW/GAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com