Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa dengan Briptu Norman?

Kompas.com - 22/09/2011, 16:28 WIB

Oleh Hance Paat

Nama Norman Kamaru tiba-tiba melejit di dunia hiburan pada tahun 2011 setelah video "lip sycn" dari karya artis India Sakh Rukh Khan dengan judul "chaiyya chaiyya" menggema di seantero nusantara.

Video Lip sycn Norman Kamaru itu, seakan menghipnotis masyarakat karena tampil dengan berbagai kelucuan nan menghibur, padahal dirinya pada waktu itu masih lengkap dengan seragam kepolisian.

Norman Kamaru menghentak dunia hiburan di Indonesia karena memang tampilannya sangat beda dari video lainnya. Pada video lip sycn itu, dirinya masih memakai seragam lengkap kepolisian dari satuan Brimob Polda Gorontalo dengan pangkat Brigadir Satu (Briptu).

Seiring dengan terkenalnya Norman di blantika hiburan Indonesia, tiba-tiba pria kelahiran 27 November 1985 itu membuat keheboan lagi. Dia menyatakan mundur dari kesatuan kepolisian di mana dia bertugas dan dibesarkan oleh lembaga penegak hukum itu.

Banyak warga Gorontalo sangat menyayangkan sikap yang ditempuh anak dari pasangan Idris Kamaru dan Halimah Martinus itu, untuk mundur dari kesatuan polisi itu, karena dinilai merupakan keputusan salah di saat dirinya sudah terkenal di Indonesia.

Salah seorang warga di Kabupaten Gorontalo, Samad, mengatakan, sebaiknya Norman jangan mundur sebagai anggota Brimob Polda Gorontalo, karena sebagai anggota Polri tentu dirinya menjadi pengayom masyarakat.

Selain itu, Norman juga menjadi artis yang tentunya bertugas untuk menghibur masyarakat, sehingga jika kedua pekerjaan ini harus diatur sebaik mungkin supaya punya waktu.

"Saya sangat menyesalkan jika Norman mundur sebagai anggota Brimob Polda Gorontalo, apalagi dia putra daerah yang lagi terkenal," katanya.

Sementara itu, Muhlis, salah seorang warga Kota Gorontalo mengatakan, seharusnya Norman jangan mundur sebagai anggota Brimob Polda Gorontalo, sebab dia terkenal menyanyikan lagu India tersebut dan sempat menghebohkan blantika musik nusantara.

"Banyak warga yang pintar bergaya dan bernyanyi India, namun tidak terkenal seperti Norman," kata Muhlis.

Menurut dia, seharusnya Norman tetap menjadi anggota Polri karena akan mengayomi masyarakat, apalagi saat ini untuk menjadi polisi sangat sulit, karena harus bersaing sangat ketat dan pelamar begitu banyak.

"Begitu sulit untuk menjadi anggota Polri, sehingga pengunduran Norman harus dipertimbangkan oleh yang bersangkutan," kata Muhlis.

Kemudian, rekan-rekan Norman di unit Gegana Brimob Polda Gorontalo menyayangkan rencana pengunduran diri Norman ini. Brigadir Satolom, misalnya, bahkan menyebut Norman telah mengkhianati sumpahnya.

"Dulu katanya ingin tetap di Brimob, tetapi sekarang sudah berubah. Dia juga besar seperti sekarang ini karena seragam polisi," ujarnya.

Briptu Dodi, rekan Norman lainnya, juga menyatakan sudah satu bulan ini Norman tidak ikut latihan di Brimob tanpa alasan yang jelas. "Sudah satu bulan ini Norman tidak terlihat ikut latihan," ujarnya.

Dari sekian banyak permohonan warga dan rekan kerja Norman agar tidak mundur dari kesatuannya, ternyata berbalik arah dengan sikap dan pendirian pria Gorontalo itu.

Norman Kamaru tetap menyatakan pengunduran dirinya dari anggota Brimob Gorontalo sudah bulat, dan pastinya karena ada alasan tertentu.

"Mohon maaf semua, akhirnya saya bertindak seperti ini, yang jelas pasti karena ada apa-apanya," ujar Norman, tanpa merinci apa alasan yang detail dari pengunduran itu.

Norman menyatakan ia tetap akan mundur dari kesatuannya, walaupun sebelumnya surat pensiun dini yang diserahkan pada Polda Gorontalo ditolaknya. "Saya tetap mundur dari Brimob," ujarnya, sambil memperlihatkan berkas pengunduran dirinya dari anggota Brimob.

Yang masih menjadi pertanyaan publik, apakah kemunduran Norman dari kepolisian karena murni untuk mengejar prestasi di dunia hiburan, karena statusnya saat ini sebagai artis yang banyak mendapatkan tawaran manggung?

Atau lebih disebabkan oleh sikap kepolisian yang selalu "menciduk" dirinya ketika hendak menghibur warga, dengan alasan indisipliner atau tidak pernah meminta izin dari atasan.

Norman sendiri pernah dijemput tim Propam Polri di beberapa kali kesempatan, terutama usai mengikuti wawancara dengan beberapa stasiun televisi swasta di Jakarta.

Bahkan kabar lainnya menyebutkan dan beredar luas di telinga warga namun keakuratannya belum dijamin, bahwa Norman mundur karena akan ada penawaran kontrak dengan industri musik sekitar Rp5 miliar, agar terus konsistensi manggung di setiap kesempatan.

Sering mangkir

Permohonan mundur Norman Kamaru dari kepolisian masih harus melalui jalan yang terjal, karena pihak petinggi Polri menilai dirinya belum bisa mengajukan pensiun dini karena tidak memenuhi aturan berlaku.

Masa dinas kepolisian harus dilalui minimal sekitar 10 tahun baru bisa mengajukan permohonan mundur, dan saat ini dirinya baru enam tahun mengabdi di lembaga itu.

Hal lain yang dialami Norman Kamaru, karena dirinya dianggap tidak disiplin menjalankan tugas sejak dia menjadi terkenal dengan video lip sycn itu.

Kepala Satuan Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Anang Sumpena, menyatakan, Norman telah mangkir tugas selama sebulan dan memang perlu mendapatkan pembinaan lebih tegas lagi.

Ternyata juga, mangkirnya Norman dari berbagai tugas kelembagaan di Gorontalo itu telah dibawa ke persidangan internal oleh kesatuannya. Namun pada saat persidangan digelar, Norman tetap tidak hadir.

Anang menambahkan sebelum persidangan Norman telah diberi teguran lisan, namun tetap tidak diindahkan. Anang juga menyayangkan rencana pengunduran Norman dari kesatuannya.

Menurut  dia, sejak terkenal banyak perubahan yang terlihat dari diri Norman, terutama soal kedisiplinan.

"Perubahan Norman sangat banyak setelah dia terkenal, apalagi saat menyatakan akan mundur. Ini sungguh sangat disayangkan," ujarnya.

Menurut Anang, Norman tidak bisa mengajukan surat pensiun dini karena baru enam tahun menjalankan tugas sebagai anggota Brimob.

"Awal menjadi anggota Polri dia sudah menandatangani surat pernyataan akan bertugas minimal selama sepuluh tahun, sekarang dia baru bertugas enam tahun, tentu suratnya ditolak," ujarnya.

Banyak yang belum tahu alasan pasti dan mendetail kenapa Norman Kamaru mundur dari kepolisian. Yang lebih tahu adalah dirinya sendiri.

Hanya saja dengan kemunduran Norman dari kepolisian apakah popularitasnya akan tetap terus bertahan, atau justru merosot. Wallahu a’lam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com