AMBON, KOMPAS.com — Puluhan anak-anak Madrasah Tsanawiyah Kebun Cengkeh, Ambon, Maluku, mengunjungi lokasi pengungsian korban kerusuhan 11 September lalu di bangunan sekolah di Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Kamis (22/9/2011).
Selain untuk menghibur anak-anak pengungsi, mendukung pengungsi secara moral, juga agar anak-anak melihat realita yang ada jika kerusuhan terjadi sebagai upaya agar saat mereka dewasa bisa mencegah kekerasan terjadi, ujar Irwan, guru sekaligus pembimbing kunjungan anak-anak ini.
Anak-anak yang mengenakan pakaian bebas ini datang ke lokasi pengungsian sekitar pukul 09.30 WIT. Setiap anak membawa balon yang kemudian balon ini diserahkan ke anak-anak pengungsi. Selain menyerahkan balon, mereka juga melihat-lihat ruangan-ruangan kelas dan dapur umum yang ada di pengungsian.
Rusli Arif, salah satu koordinator pengungsi, menyambut baik kunjungan anak-anak ini. Dia mengatakan, dukungan moral yang diberikan anak-anak bisa meringankan beban para pengungsi, terutama anak-anak pengungsi yang saat kerusuhan lalu kebanyakan dari rumah mereka hangus terbakar.
Ada 180 keluarga atau sekitar 800 orang asal Waringin, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, yang mengungsi ke gedung sekolah di Silale.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.