Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Pengungsi Tertunda

Kompas.com - 21/09/2011, 21:59 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Relokasi 180 keluarga korban kerusuhan di Ambon, Maluku, yang terjadi 11 September, tertunda, Rabu (21/9/2011). Pengungsi asal Waringin, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, itu menempati bangunan sekolah di Silale, Nusaniwe, sehingga mengakibatkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah belum bisa dilakukan.

Koordinator Penanganan Pengungsi dari Pemerintah Kota Ambon, Yan Haumasse, mengemukakan, ada instruksi dari Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy untuk membenahi aula Telkom di Waringin sebelum memindahkan para pengungsi ke lokasi tersebut.

Wali Kota meminta dibuat sekat antarkeluarga pengungsi. Selain itu, fasilitas lain yang dibutuhkan pengungsi perlu disiapkan, seperti kamar mandi. ”Hal ini baru dilakukan oleh dinas pekerjaan umum hari ini,” katanya.

Mengenai berapa lama penyiapan seluruh fasilitas ini tuntas, Yan belum tahu pasti. ”Kami akan upayakan sesegera mungkin selesai. Setiap hari akan kami cek sehingga jika lokasi sudah siap akan segera kami pindahkan,” tuturnya.

Berubahnya waktu relokasi ini membuat pengungsi bingung. Hari Selasa (20/9) mereka sudah mendengar kabar rencana relokasi itu. Beberapa dari mereka pun sudah bersiap pindah. Namun, ternyata ditunggu hingga sore hari tidak ada kejelasan.

”Berulang kali warga bertanya, saya juga bingung mau jawab apa. Kami semua dibuat bingung,” kata Ketua RW 3 Waringin, La Mamu.

Selain pengungsi, pihak sekolah dan orangtua murid pun dibuat bingung. Pasalnya, sudah hampir dua pekan kegiatan belajar-mengajar belum bisa dilakukan karena seluruh ruangan digunakan untuk pengungsi. Di kompleks sekolah itu terdapat empat SD negeri dengan jumlah murid keseluruhan sekitar 900 orang.  

Kepala SD Negeri 68 Azis Tidore mengatakan, sejumlah rencana yang telah dibuat guru-guru dalam hal penyampaian pelajaran kepada murid terpaksa tertunda. Dengan begitu, guru harus berpikir ulang bagaimana agar murid bisa mengejar ketertinggalannya dari murid di sekolah lain.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com