DENPASAR, KOMPAS.com — Musibah tak ada yang tahu kapan bakal terjadi. Begitu juga rombongan 35 penumpang sampan yang menyeberang dari Nusa Lembongan ke Nusa Penida, Kabupaten Kungkung, Bali, dini hari tadi.
Perahu nelayan Sri Rejeki yang mereka tumpangi terbalik dan tenggelam. Sampai saat ini 22 korban telah ditemukan, 11 di antaranya meninggal dan 11 lainnya selamat. Sebanyak 14 orang sisanya, termasuk nakhoda dan awak kapal, masih dicari.
Keterangan yang dihimpun Kompas menyebutkan, mereka adalah rombongan Sekaa Sngklung Gita Wiswara, Banjar Sebunibus, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida.
Ya, mereka baru pulang ngayah megamel upacara pengabenan di Desa Jungutbatu, Nusa Lembongan. Sayangnya, sampan yang mereka sewa itu diduga kelebihan muatan, baik orang maupun peralatan megamel.
Namun, sejauh ini belum diperoleh kepastian mengenai penyebab kecelakaan itu, apakah benar karena kelebihan muatan atau sebab lain, termasuk soal cuaca.
Dari sejumlah korban tewas, diperoleh ada empat bersaudara kandung. "Mereka itu adalah keluarga seniman. Mereka ada enam bersaudara, dan sekarang empat meninggal tenggelam. Padahal, belum lama ini, satu saudara sudah meninggal dahulu," kata Widana, saudara dari ipar korban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.