Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih 3.295 Orang Mengungsi

Kompas.com - 20/09/2011, 17:02 WIB

AMBON,KOMPAS.com - Hingga hari Selasa (20/9/2011) ini, masih ada 3.295 orang (750 keluarga) yang mengungsi akibat kerusuhan di Ambon, Maluku pada hari Minggu (11/9/2011) lalu.

Mereka masih mengungsi, karena rumah rusak saat kerusuhan. Namun, sebagian ada pula yang mengungsi karena masih takut untuk kembali ke rumah.

Koordinator Penanganan Pengungsi dari Pemerintah Kota Ambon, Yan Haumasse, mengatakan hal ini kepada wartawan, di Ambon, Selasa.    "Jumlah pengungsi itu sudah menurun separuh dari jumlah pengungsi saat kerusuhan terjadi, yang jumlahnya mencapai 1.832 keluarga atau 7.157 orang," katanya.

Untuk warga yang masih takut untuk kembali ke rumah, Yan mengatakan, pemerintah bakal bekerja sama dengan ketua RT dan RW untuk mengajak mereka kembali ke rumah mereka.

"Aparat keamanan sudah menjamin keamanan warga, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan lagi," tambahnya.

Warga yang takut ini tinggal di daerah-daerah perbatasan antardua komunitas yang berbeda. Saat konflik sosial tahun 1999, rumah mereka berulang kali dibakar, sehingga mereka trauma kerusuhan hari Minggu lalu akan berkepanjangan, seperti konflik sosial pada tahun 1999.

Sementara untuk mereka yang rumahnya rusak, ungkap Yan, masih harus menunggu pembangunan kembali rumah mereka oleh pemerintah. Untuk sementara mereka masih harus tinggal di pengungsian.

Saat kerusuhan terjadi, ada 264 rumah yang rusak, mayoritas di antaranya terbakar, di kawasan Waringin, Mardika, dan Talake. Rumah-rumah ini ditinggali sedikitnya 400 keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com