Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Masih Memilih Mengungsi

Kompas.com - 19/09/2011, 15:17 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Meski kondisi keamanan di Ambon, Maluku sudah pulih setelah kerusuhan hari Minggu (11/9/2011), ratusan warga masih memilih tinggal di lokasi pengungsian karena takut kembali ke tempat tinggalnya.

Mereka yang masih mengungsi itu diantaranya berada di Masjid Jam i dan Masjid Al-Fatah , di Jalan Sultan Baabullah. Di Masjid Jami terdapat 69 keluarga atau 324 jiwa sedangkan di Masjid Al-Fatah ada 45 keluarga atau 222 jiwa. Para pengungsi berasal dari sejumlah kawasan seperti Mardika dan Air Mata Cina.

Fitri Mochtar (32), warga Air Mata Cina yang mengungsi di Masjid Jami, mengatakan, Senin (19/9/2011), kerusuhan hari Minggu lalu memang tidak meluas sampai ke daerah tempat tinggalnya, apalagi sampai merusak rumahnya. Meski begitu, dia trauma konflik sosial tahun 1999 lalu terulang setelah kerusuhan itu .

Rumah saya ada di perbatasan dua komunitas yang berbeda. Saat konflik antara tahun 1999 sampai tahun 2004, rumah saya dibakar dua kali, ujarnya. Karena itu, Fitri sekeluarga masih memilih mengungsi sampai kondisi dinilainya sudah aman.

Perasaan takut kerusuhan akan terjadi lagi juga diucapkan sejumlah warga Talake yang masih tinggal di pengungsian di bengkel, di Jalan Dr Malaiholo, Ambon, meski rumah mereka tidak rusak saat kerusuhan terjadi . Ada satu-dua keluarga yang sudah berani pulang tetapi kebanyakan masih tinggal di pengungsian, ujar Stevi Latuhihin (35), salah satu pengungsi.

Asisten II Pemerintah Provinsi Maluku Burhanudin Bandjar mengatakan pengungsi yang rumahnya tidak rusak, tidak perlu takut untuk kembali ke tempat tinggalnya. Aparat keamanan sudah memperketat keamanan, sehingga kerusuhan tidak akan terulang. Pemerintah akan mencoba mendatangi pengungsi lagi agar mereka mau kembali ke rumah mereka, tambahnya.

Pantauan Kompas, sampai hari ini, puluhan aparat TNI/Polri masih berjaga di pusat Kota Ambon, terutama di daerah-daerah perbatasan antardua komunitas yang berbeda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com