Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Ambon Berangsur Pulih

Kompas.com - 14/09/2011, 05:26 WIB

Ambon, Kompas - Aktivitas perekonomian di Kota Ambon, Maluku, berangsur pulih, Selasa (13/9), dua hari setelah bentrokan antarkelompok masyarakat. Warga mulai memadati sejumlah pasar tradisional, sementara para pemilik toko mulai berjualan kembali.

Berdasarkan pantauan Kompas, warga memadati sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Batu Meja, Pasar Batu Merah, dan Pasar Mardika. Pertokoan di beberapa jalan protokol, seperti AY Patty, Sam Ratulangi, AM Sangaji, dan Diponegoro, pun mulai buka kembali. Jalan-jalan raya yang lengang, sepanjang Minggu-Senin, juga mulai dilalui kendaraan dan angkutan umum.

Henny Pattisina (34), warga Jalan Lorong Mayang, mengaku sudah tidak cemas karena suasana Kota Ambon semakin kondusif. Ia berbelanja karena persediaan bahan kebutuhan pokok di rumah semakin menipis. ”Beta (saya) harus segera memasak karena rumah makan seng (tidak) ada yang buka,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Norce Maspaitella (45), warga Jalan Rajali.

Kepolisian Daerah (Polda) Maluku saat ini tengah mengejar pelaku yang diduga memprovokasi warga lewat layanan pesan singkat telepon seluler (SMS). Kepala Bidang Humas Polda Maluku Ajun Komisaris Besar Johannes Huwae mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi nomor telepon seluler pelaku.

Terkait dengan simpang siurnya jumlah korban dalam bentrokan hari Minggu lalu, Huwae menegaskan, jumlah korban meninggal dunia dalam bentrokan Minggu lalu adalah dua orang, yakni Jeffry Edo Siahaan (32), warga Tanah Lapang Kecil (Talake), dan Klivor Belebur (30), warga Batu Gantung.

Guna mencegah bentrokan lanjutan, kemarin, aparat keamanan berjaga-jaga di sejumlah titik. Anggota Batalyon 733-Raider Kodam XVI/Pattimura serta Brigade Mobil Polda Sulawesi Selatan dan Jawa Timur bersiaga di simpang tiga Kudamati-Talake, Batu Merah Bawah, Kebun Cengkeh, dan sekitar Tugu Trikora.

Polisi juga memeriksa penumpang yang akan ke Ambon. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penyusupan atau masuknya orang-orang yang tidak memiliki tujuan jelas atau orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Di Jakarta, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat Jenderal Prabowo Subianto menduga ada keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Ambon kali ini. Ia menilai ada pihak asing yang ingin Indonesia tetap gaduh.

Prabowo mengatakan, masyarakat Ambon harus waspada terhadap pihak-pihak yang ingin memancing kerusuhan. ”Jangan percaya kepada isu yang belum diketahui kebenarannya,” ujar Prabowo.

(RIZ/IAM/WHY/FER/BIL/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com