Orang Rimba Tewas Bertambah

JAMBI, KOMPAS.com — Orang rimba atau suku anak dalam yang tewas akibat pengeroyokan warga Dusun Sungai Lintang, Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin, Jambi, bertambah satu lagi. Dengan demikian, sudah dua warga tewas dan dua masih dirawat di rumah sakit hingga kini, Senin (12/9/2011).

Sabar (40), orang rimba korban pengeroyokan warga, sejak Sabtu lalu sempat dirawat di RS Abunjani Bangko, tetapi pukul 06.55 tadi akhirnya meninggal. Salah seorang rekan Sabar, yaitu Saleh, sebelumnya meninggal di lokasi pengeroyokan. Dua lainnya, Ndebut dan Thamrin, masih dalam perawatan intensif rumah sakit.

Menurut informasi, pengeroyokan terhadap orang rimba di penyangga Taman Nasional Bukit Duabelas ini bermula ketika rekan mereka, Nderit, tengah membawa jengkol dengan mengendarai motor.

Saat melewati jembatan gantung, dia berpapasan dengan seorang warga dusun. Tiba-tiba jengkol jatuh dari motor. Nderit menyangka orang dusun itu yang menjatuhkannya. Pertikaian pun terjadi di antara mereka dan berakhir dengan pengeroyokan masyarakat desa terhadap kelompok orang rimba.

Direktur Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, Rudi Syaf, mengatakan, pertikaian antara masyarakat desa dan orang rimba kerap berakhir pada korban di pihak orang rimba. Orang rimba jadi korban dan dimarjinalkan, ujarnya.