Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Itu Batal Balik

Kompas.com - 12/09/2011, 12:22 WIB

NGANJUK, KOMPAS.com — Hingga siang ini, suasana duka, haru, dan histeris masih mewarnai kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah dr Wahidin Sudiro Husodo, Mojokerto, Jawa Timur. Jerit tangis, isak sedan, dan banjir air mata terus keluar dari para kerabat dan keluarga korban tewas yang terus berdatangan ke rumah sakit.

Di antara 19 korban tewas akibat tabrakan antara bus Sumber Kencono jurusan Surabaya-Yogyakarta dan travel Nusantara Jaya jurusan Nganjuk-Surabaya itu, hampir semuanya adalah penumpang travel yang tinggal di Nganjuk. Hanya satu korban, Mujito (sopir), yang berasal dari bus Sumber Kencono.

Lasmiadi (28) yang ditemui di rumah sakit siang ini tak bisa menyembunyikan kepedihannya. Ia ditinggal mati tiga kerabatnya, Warsito, Suparmin, dan Wibowo. Suparmin adalah adik kandung Warsito, sedangkan Wibowo adalah adik ipar Warsito. Mereka tinggal di Desa Banjulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Menurut Lasmiadi, ketiga kerabatnya itu sedang dalam perjalanan balik ke Kalimantan ketika kecelakaan itu terjadi, Senin (12/9/2011) dini hari tadi. Ketiganya naik travel menuju Surabaya dan akan menumpang kapal untuk kembali bekerja di pertambangan emas di Kalimantan Tengah.

"Mereka baru bekerja di sana tiga bulan. Lebaran lalu mereka mudik, dan hari ini mereka akan kembali ke Kalteng," kata Lasmiadi penuh duka.

Korban lain yang merupakan satu keluarga adalah suami istri Laman-Suporini serta seorang anaknya, Rahman (7). Ketiganya juga penumpang travel Nusantara Jaya tujuan Surabaya. Hingga siang ini, belum ada kerabat mereka yang tiba di rumah sakit.

Saat ini, kerabat para korban memang masih terus berdatangan. Mereka berada di sejumlah tempat di sekitar rumah sakit untuk menunggu otopsi dan identifikasi jenazah...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com