Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Ambon Rusuh

Kompas.com - 11/09/2011, 22:53 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Darmin Saiman, korban tewas dalam sebuah kecelakaan sepeda motor di Kota Ambon, Sabtu, menjadi pangkal bentrokan massa yang terjadi di Ambon, Minggu (11/9/2011) siang hingga petang.

Darmin adalah seorang tukang ojek yang dikabarkan tewas dibunuh. Padahal, Darmin adalah korban kecelakaan lalu lintas. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Darmin tewas karena kecelakaan murni.

”Dia mengendarai sepeda motor. Ia dari arah Stasiun TVRI, Gunung Nona, menuju pos Benteng. Di daerah sekitar tempat pembuangan sampah, yang bersangkutan hilang kendali dan menabrak pohon gadihu,” kata Anton.

Namun, tersiar kabar Darmin tewas karena dibunuh. Kabar itulah yang memicu aksi massa. Bentrokan pun terjadi seusai pemakaman korban, Minggu siang. Warga dari dua kelompok saling berhadapan dan saling menyerang dengan lemparan batu. Sejumlah kendaraan roda dua dan empat pun dibakar.

Kontributor KOMPAS.com yang berada di lokasi kejadian berhasil mengabadikan peristiwa tersebut dalam foto. Foto tersebut memperlihatkan banyaknya orang yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Api pun berkobar di badan jalan, mengiringi kerusuhan yang berlangsung hingga Minggu petang.

Sejauh ini jumlah korban tewas dalam bentrokan tersebut telah mencapai tiga orang.  Satu korban mengembuskan napas terakhir di RSU Al Falah, Ambon.  Korban yang diidentifikasi bernama Sahrun Ely (22) itu tewas dengan luka tembakan di dagu.

Dua orang tewas lainnya sempat dibawa ke RSUD dr M Haulussy, Ambon. Mereka tewas karena luka tembak aparat kepolisian saat berupaya menghalau massa. Korban tewas teridentifikasi sebagai Djefry Siahaan yang terkena timah panas di bagian perut dan Cliford Belegur yang tertembak di bagian dada sebelah kiri.

Djefry adalah seorang guru yang tengah bertugas di Ambon, sementara Cliford, murid kelas III SMA Negeri 12 Ambon.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com