Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.880 Hektar Tanaman Padi Kekeringan

Kompas.com - 09/09/2011, 11:42 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sebanyak 6.880 hektar areal pertanian di empat kabupaten di Sulawesi Selatan kekeringan akibat kemarau berkepanjangan. Menurunnya intensitas hujan selama dua bulan terakhir ini menyebabkan padi mengalami gagal panen alias puso.

Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sulsel Firdaus Hasan, Jumat (8/9/2011 ), mengatakan, kekeringan melanda empat kabupaten, yakni Sidenreng Rappang (3.342 hektar), Pinrang (2.224 hektar), Enrekang (583 hektar), dan Barru (749 hektar).

Menurut dia, sebanyak 6.880 hektar sawah dari total area” pertanian di Sulsel seluas 900.000 hektar itu dipastikan gagal panen (puso). Selain dipicu kemarau, puso juga dipengaruhi pola tanam yang tidak serempak. Padahal, petani telah diimbau agar menanam sesuai jadwal yang telah ditetapkan guna menyiasati kemarau berkepanjangan.

Namun, hal itu diperkirakan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi tahun ini. Hingga Agustus 2011, produksi padi di Sulsel telah mencapai sekitar 2,6 juta ton.

Kepala Bagian Produksi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel, Muhammad Aris mengatakan, penurunan produksi akibat kekeringan hanya berkisar 1-2 persen.

”Kami sudah meminta agar dinas pertanian di daerah bekerja sama dengan dinas pekerjaan umum untuk mengerahkan pompa air,” ujar Aris.

Bantuan pompa dibutuhkan untuk mengairi areal pertanian yang berlokasi jauh dari sarana irigasi mengingat debit air dari bendungan dan bendung umumnya menyusut.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi hujan akan turun dengan intensitas normal mulai awal November. Hujan sudah mulai turun pada Oktober, tetapi masih rintik-rintik.

”Puncaknya baru akan merata di Sulsel pada November,” kata Kepala Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar Sujarwo.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com