Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kokpit Dihuni Tikus, Pesawat Gagal Terbang

Kompas.com - 07/09/2011, 14:50 WIB

KATHMANDU, KOMPAS.com - Pesawat Boeing 757 milik Nepal Airlines (NAC) gagal terbang di Bandara Internasional Hong Kong karena tikus ditemukan di dalam ruang kokpit, Selasa (6/9/2011), harian setempat melaporkan, Rabu (7/9/2011).

Pesawat dari Hong Kong menuju Kathmandu tersebut dibatalkan terbang, karena proses pencarian tikus itu. Sehari sebelumnya, seekor tikus ditemukan di pesawat yang sama. Saa itu pesawat berada di Bandara Internasional Kathmandu Tribuvan.

"Tikus yang mengakibatkan pesawat gagal terbang di Hong Kong berbeda dengan tikus yang ditemukan di Bandara Internasional Tribhuvan," kata juru bicara NAC, Raju Bahadur KC.

Bahadur menambahkan, "Sejumlah teknisi kami memiliki foto tikus yang ditemukan mati karena lem perangkap."

JJ Pinsloo, pengawas tugas dari Hong Kong Aircraft Engineering Company Limited (HAECO), yang mengisi bahan bakar serta melakukan pemeliharaan ringan terhadap pesawat NAC di Hong Kong, mengatakan tikus kecil tersebut ditemukan di ruang kokpit oleh pilot sekitar pukul 18.45 waktu setempat.

"Kami telah menangani pesawat tersebut dan menghubungi bagian pengendalian hama karena kami tidak berwenang membunuh tikus itu," kata Pinsloo.

"Regu pengendalian hama akan meletakkan sejumlah jebakan di dalam pesawat dan kembali masuk ke dalam pesawat enam jam kemudian untuk mengetahui apakah tikus itu sudah terperangkap," katanya.

Dia menambahkan bahwa belum ada kepastian apakah pesawat tersebut akan tinggal lebih lama lagi di bandara Hong Kong atau diterbangkan kembali ke Kathmandu.

Sementara itu Manager Stasiun NAC di Hong Kong, Gaur Lal Dangi, mengatakan sebanyak 84 penumpang, termasuk sekitar 15 warga asing, siap diterbangkan ke Kathmandu, Selasa sore.

"Kami akan mengurus akomodasi para penumpang di hotel Regal dan Holiday Inn karena tidak mungkin untuk menempatkan mereka di satu hotel," kata Dangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com