Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Panik, Tapi Waspada

Kompas.com - 01/09/2011, 11:49 WIB

RUTENG, KOMPAS.com- Masyarakat di perkampungan sekitar kaki Gunung Anak Ranaka di Kecamatan Waeri'i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, diminta agar selalu waspada terkait peningkatan status gunung api itu dari normal aktif (level I) menjadi waspada (level II) sejak Jumat akhir pekan lalu. Meski begitu, masyarakat diimbau agar tidak perlu panik, karena tampilan fisik Anak Ranaka hingga Kamis (1/9/2011) siang ini belum menunjukkan tanda tanda perubahan atau tetap normal seperti biasanya.

"Kami sudah menyampaikan imbauan itu antara lain melalui radio pemerintah daerah setempat dan juga melalui sejumlah kepala desa sekitar kawasan Anak Ranaka. Upaya kami agar masyarakat sekitarnya secara merata mengetahui informasi perihal status gunung tersebut namun tetap dijaga agar mereka tidak sampai panik," kata Wakil Bupati Manggarai Kamelus Deno.

Tanpa merinci, Kamelus mengakui memang sempat terjadi peningkatan frekwensi getaran gempa vulkanik berkekuatan rendah terkait perubahan status gunung tersebut. Namun, sejak lima atau enam hari belakangan terjadi penurunan sangat drastis. Perubahan itu tanpa mengubah status waspada yang ditetapkan sejak akhir pekan lalu itu.

Sementara itu, petugas pengamat Gunung Anak Ranaka, Bernadus Taut,  menjelaskan, getaran gempa vulkanik (berkekuatan lemah) dari gunung itu normalnya paling banyak tiga kali dalam sehari, bahkan sering tidak terjadi sama sekali.

Namun, sejak Rabu (24/8/2011) getaran gempa tiba tiba melonjak tajam hingga 36 kali, masing gempa vulkanik dalam atau A sebanyak 26 kali dan gempa vulkanik luar atau B 10 kali.

Pada Kamis (25/8) terjadi getaran 17 kali gempa, masing masing kategori A (10) dan B (7). Sedangkan hari Jumat berikutnya terjadi getaran 32 kali, masing masing vulkanik A (28) dan B (4).

"Perubahan lonjakan getaran gempa secara tajam itu langsung kami laporkan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG) di Bandung. Selanjutnya berdasarkan laporan itu pula maka PVMBG Bandung langsung menetapkan peningkatan status Anak Ranaka dari aktif normal menjadi waspada sejak Jumat akhir pekan lalu itu," jelas Benadus Taut, yang kantornya berlokasi di Poka, Desa Waeri'i, tidak jauh dari kaki Gunung Anak Ranaka.

Namun, sejak Sabtu hingga Senin (29/8), frekwensi getaran gempa menurun drastis, bahkan tidak terjadi sama sekali. Getaran baru terjadi kembali pada Selasa (30/8) masing masing kategori A (4) dan B (1), serta pada hari berikutnya, Rabu, masing masing A (2) dan B (1).

"Kalau hari ini mulai dari pukul 00.00 semalam hingga pukul 10.00 wita pagi ini belum terjadi getaran gempa. Meski begitu, status waspada tetap dipertahankan," tambah Bernadus Taut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com