Saniyem Pilih Memulung ketimbang Mengemis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saniyem (60) langsung memungut satu per satu lembaran koran bekas seusai shalat Idul Fitri 1432 H yang bertebaran di lapangan Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2011). Koran itu dipakai sebagai alas shalat belasan ribu jemaah.

Langkah Saniyem kalah cepat dengan puluhan pemulung lain yang ikut berebut koran. Mayoritas para pemulung itu pemuda serta bapak-bapak. Beberapa di antaranya anak-anak.

Saniyem datang bersama suaminya Niswan (65). Sejak subuh mereka berangkat dari rumah di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Setiap kilogram koran yang terkumpul, Saniyem diberi upah sebesar Rp 1.000 dari pengepul.

Ibu bisa dapat berapa kilo? "Paling sekitar enam kilo," kata perempuan yang mengaku tak mau mengemis itu. Untuk diketahui, puluhan pengemis memadati sekitar masjid berharap berkah dari jemaah.

Bagi pemulung yang lebih muda tentu dapat mengumpulkan koran jauh lebih banyak. Sunaryo (33), pemulung lain, mengaku dapat mengumpulkan hingga 30 kilogram koran gratis dalam beberapa jam. "Kalau keliling kompleks bisa seharian baru dapat segitu," kata dia.

Kerja para pemulung itu tentu banyak membantu pihak masjid dan petugas kebersihan kota. Pasalnya, para jemaah meninggalkan begitu saja ratusan kilogram koran seusai shalat.