Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Ukir Jepara Diminati di China

Kompas.com - 23/08/2011, 04:10 WIB

JEPARA, KOMPAS - Pasar patung ukir Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, di China kembali menggeliat dalam dua tahun terakhir ini. Patung ukiran naga, kirin, dan dewa-dewi menjadi andalan utama.

Suryadi (20), perajin UD Mblakang Gunung, Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Senin (22/8), mengatakan, pada tahun ini, UD Mblakang Gunung membuat 50 patung ukir. Sebanyak 20 patung di antaranya pesanan dari China, sedangkan sisanya pasar lokal, Malaysia, Korea, dan Taiwan. ”Para pembeli asal China memesan patung-patung ukir naga, dewa-dewi, dan kirin,” kata dia.

Hal serupa dibenarkan Tirno Haryanto (38), pemilik UD Barokah Jaya. Ia mendapat pesanan 250 patung ukir berbentuk dua kirin mencengkeram bola. Satu patung harganya Rp 500.000.

Pemilik UD 69, Suniman (46), juga menerima pesanan patung sembilan naga dari China berbahan baku kayu meh utuh. Patung seharga Rp 140 juta itu setinggi 4,5 meter dan berdiameter 1,5 meter. ”Patung sembilan naga empat dimensi itu harus dirampungkan lima pengukir selama delapan bulan,” kata Suniman.

Berdasarkan Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, pada 2009, nilai ekspor Jepara di 105 negara Rp 1,073 triliun dan tahun 2010 ekspor di 106 negara mencapai Rp 1,190 triliun.

Pada 2010, mebel yang diekspor ke 99 negara senilai Rp 1,013 triliun, kerajinan kayu dan tangan ke 14 negara Rp 5,896 miliar, dan kayu olahan ke 18 negara Rp 13,070 miliar. ”Produk Jepara banyak dipasarkan di Asia, terutama China,” kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko. Untuk menaikkan ekspor mebel dan ukir, didaftarkan 20 pengusaha agar dapat menggunakan logo indikasi geografis mebel ukir Jepara (MUJ). Disubsidi Rp 450 juta guna menyewa 1.000 tempat dalam International Furniture and Craft Fair Indonesia setiap tahun. (HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com