Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia, Mamin Kedaluarsa Tak Ditarik

Kompas.com - 23/08/2011, 02:10 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Petugas gabungan dari tiga satuan kerja (satker) Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (22/8/2011), menggelar razia makanan dan minuman (mamin) di beberapa minimarket.

Meskipun mendapati mamin kedaluwarsa maupun rusak, para petugas tidak menyitanya karena tidak mempunyai kewenangan. Tiga satker tersebut meliputi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (DisKoperindag); Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol.PP).

Pada razia di sebuah minimarket di Jalan Panglima Sudirman misalnya, petugas mendapati sebuah produk minuman hasil fermentasi air kelapa yang sudah melebihi masa kadaluwarsanya. Minuman kemasan yang ditemukan di lemari pendingin itu dalam kemasannya tertulis tanggal kedaluwarsa pada 9 Agustus 2011, namun masih terpajang saat razia dilakukan.

Selain penemuan produk yang melebihi batas kadaluwarsa, petugas juga menemukan 15 jenis produk lain, mulai susu hingga sarden yang mengalami kerusakan pada kemasan kalengnya.

Kasus serupa juga terjadi di minimarket di Jalan Argopuro. Petugas menemukan sejumlah kopi kemasan sachet dalam kondisi rusak. Sedangkan di minimarket lainnya, didapati sebungkus bihun dengan kondisi berjamur yang belum ditarik.

Namun demikian, semua temuan tersebut tidak dilanjutkan dengan penarikan maupun penyitaan oleh petugas. Barang-barang yang bisa merugikan konsumen itu hanya dikembalikan kepada para pengelola minimarket.

"Kami hanya meminta pemiliknya agar menarik dan tidak menjualnya. Sebab, jika tetap dijual tentu akan merugikan konsumen. Sementara untuk penyitaan, kami tidak mempunyai kewenangan," kata Sulardi, Kasie Riset Pasar dan Perlindungan Konsumen Diskoperindag Pemkab setempat.

Usai razia, para pengelola minimarket mengaku langsung menarik mamin bermasalah. Salah satunya, Yuyun, pengelola minimarket Dinasti. Dia menyatakan pihaknya langsung menarik semua barang yang kadaluwarsa dan kemasan rusak. "Kami tarik untuk dikembalikan pada pabriknya," aku Yuyun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com