PADANG, KOMPAS.com - Kondisi Gunung Marapi di Sumatera Barat hingga Senin (15/8/2011) masih naik turun sejak pertama kali mengeluarkan letusan kecil pada Rabu (3/8/2011) lalu. Statusnya juga masih tetap waspada setelah dinaikkan dari status normal.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Warseno mengatakan hingga Rabu pagi itu tidak terpantau adanya letusan. Tetapi tanggal 13 Agustus kemarin tercatat masih ada dua kali letusan kecil, Namun tanggal 14 Agustus tidak ada letusan, katanya.
Ia mengatakan, saat ini yang masih terpantau ialah aktivitas berupa gempa vulkanik dangkal dan getaran-getaran kecil. Hal itu hanya bisa diketahui lewat pembacaan alat seperti seismograf.
Pasalnya, kata Warseno, pengamatan visual tidak banyak bisa dilakukan. Hal itu menyusul kabut asap yang senantiasa menyelimuti bagian puncak.
Karena itulah, pihaknya memaksimalkan upaya deteksi dari peralatan seismograf digital tambahan yang baru saja dipasang pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Alat-alat itu dipasang pada punggungan gunung sisi utara dan barat.
Menurut Warseno, kedua seismograf digital tambahan itu guna melengkapi seismograf analog yang sudah lebih dulu dipasang pada sisi barat pegunungan pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
Hingga kini aktivitas dalam radius tiga kilometer pegunungan dari puncak juga masih tertutup. "Selama statusnya waspada, maka aktivitasnya masih dinyatakan tertutup," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.