Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Bawang Minta Impor Dipangkas

Kompas.com - 14/08/2011, 11:22 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Petani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan jatuhnya harga jual bawang merah akibat serbuan bawang impor. Ini menyedihkan karena mereka justru sedang musim panen, dan sangat mengharapkan adanya kenaikan harga bawang merah.

"Pasaran memang lesu sekarang, malah lebih dari lesu. Soalnya biaya produksi, pupuk, pengobatan, dan semuanya tinggi. Panen menjadi tidak sesuai harapan, karena keuntungannya tidak tinggi, ketika panen harga malah murah. Biasanya kalau petani bawang panen, barang impor malah masuk. Kalau bisa impor dikurangi dari jatah ribuan ton ke beberapa ton, kalau bisa 50 persennya, agar kami bisa merasakan hasil pertanian sayur mayur," ujar Ketua Kelompok Tani Bawang Merah Cirebon, Alwanuddin di Cirebon, Minggu (14/8/2011).

Ia menyampaikan harapannya tersebut kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cirebon.

Menanggapi itu, Hatta menyatakan bahwa pihaknya mendukung penertiban impor bahan makanan pokok di Indonesia yang sudah banyak diproduksi di dalam negeri. Jika bahan makanan itu sudah dapat diproduksi di domestik, sebaiknya tidak diimpor. Pemerintah berharap harga jual komoditas ini stabil, tidak terlalu tinggi, agar masyarakat mampu membelinya, namun juga tidak terlalu rendah agar tidak merugikan petaninya.

"Saya akan membawa ke rapat koordinasi tentang stabilisasi bahan makanan pokok, termasuk bawang. Agar ada pembahasan komprehensif soal buka tutup kran impor ini. Jangan sampai pas panen ada barang impor. Mungkin ada tangan-tangan yang sengaja melakukan impor. Ini harus diwaspadai, karena pemerintah tidak seperti itu," ujarnya.

Seperti diberitakan Kompas.com, 30 Maret 2011, harga bawang merah di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, anjlok. Pada awal bulan Februari 2011, harga bawang merah mencapai Rp 18.000 per kilogram. Namun, minggu ketiga Maret 2011, harga bawang merah anjlok menjadi sekitar Rp 12.000 per kilogram, dan pada akhir Maret 2011 hanya sekitar Rp 7.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com