Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun, Waduk Jatibarang Jateng

Kompas.com - 14/08/2011, 01:41 WIB

Semarang, Kompas - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menegaskan, pembangunan Waduk Jatibarang merupakan proyek multifungsi. Waduk itu tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir dan menyediakan air baku, tetapi juga untuk meningkatkan potensi pariwisata Kota Semarang.

”Untuk membangun dam waduk, aliran Kali Kreo sementara harus dialihkan ke terowongan pengelak sepanjang 441 meter dengan membentuk tapak kuda berdiameter 5,6 meter untuk mengelakkan debit banjir. Setelah pengalihan, dam utama waduk segera dibangun sampai 2014,” kata Djoko Kirmanto, Sabtu (13/8), ketika melakukan penutupan Kali Kreo secara simbolis di lokasi proyek Waduk Jatibarang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Hadir dalam kegiatan mengawali pembangunan Waduk Jatibarang itu Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU Moch Amron, Wali Kota Semarang Soemarmo HS, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana (BBWSPJ) Isprasetya Basuki.

Djoko Kirmanto mengatakan, realisasi pembangunan waduk bantuan teknis Pemerintah Jepang diberikan setelah terjadinya musibah banjir pada 1990 dan mengakibatkan korban jiwa 47 orang.

Proyek ini mulai berlangsung sejak tahun 2009, mencakup tiga komponen proyek, yaitu pembangunan Waduk Jatibarang, normalisasi Kali Garang dan Kanal Banjir Barat, serta perbaikan drainase di Kota Semarang.

Setelah aliran Kali Kreo masuk terowongan pengelak yang sudah 100 persen selesai dan siap berfungsi, proses pembuatan dam utama sepanjang 200 meter setinggi 77 meter sudah siap dimulai. Selama masa pembangunan waduk, debit air Kali Kreo dipantau menggunakan sistem telemetri yang terpasang di bagian hulu waduk.

Sejalan dengan pembangunan waduk, Djoko Kirmanto berharap pemerintah daerah sudah harus menyiapkan desain sabuk hijau dan memulai penghijauan secara menyeluruh, mulai dari hilir waduk sampai kawasan hulu.

Penghijauan di daerah hulu perlu dilakukan agar daerah tangkapan air terus terjaga di wilayah Kabupaten Semarang. Desain sabuk hijau akan melindungi dan menjaga kelestarian waduk yang didesain mampu bertahan jangka panjang.

Kawasan wisata

Kepala Balai BBWSPJ Isprasetya Basuki menjelaskan, tinggi bendungan Waduk Jatibarang 77 meter, dengan panjang puncak 200 meter. Waduk ini memiliki daerah tangkapan air 53 kilometer persegi dan luas genangannya meliputi wilayah seluas 1,1 kilometer persegi.

Jika sudah berfungsi, muka air normal 149,30 meter, dengan daya tampung total mencapai 20,4 juta meter kubik. Dari daerah itu, tampungan air bersih diperkirakan 13,6 juta meter kubik dan tampungan banjir 2,7 juta meter kubik.

Isprasetya mengemukakan, Waduk Jatibarang adalah waduk yang kelak berada di tengah kota besar sehingga punya fungsi peningkatan pariwisata.

”Untuk kegiatan wisata, memancing ikan diperbolehkan, tetapi kalau pembiakan ikan sistem karamba tetap dilarang mengingat air baku waduk untuk keperluan air minum. Karamba ikan cenderung menimbulkan pencemaran,” ujar Isprasetya.

Di tengah waduk akan terdapat pulau yang tersisa, yakni kawasan Goa Kreo yang saat ini banyak ditinggali kera ekor panjang dan sudah dikenal sebagai lokasi obyek wisata. Pulau itu akan dihubungkan dengan jembatan sepanjang 72 meter yang didesain sebagai lokasi pejalan kaki dan sarana kendaraan bermotor. (WHO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com