BOGOR, KOMPAS -
Lokasi Bogor yang memiliki akses cepat menuju Jakarta, ditambah kurangnya kontrol sosial dari masyarakat terhadap pendatang baru, menjadi daya pikat pengedar narkotika.
Bintara Sinaga, pemerhati
”Ada kecenderungan pergeseran ke arah Bogor. Karena pemasaran ganja tinggi, selain untuk memenuhi permintaan di Bogor, juga menjadi lokasi penyimpanan untuk wilayah sekitar, seperti Jakarta,” tutur Bintara Sinaga.
Sebelumnya, Satuan Narkoba Kepolisian Resor Bogor Kota menangkap IS (33) dan mengamankan 180 kilogram ganja kering dari salah satu rumah kontrakan di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Menurut Kepala Polres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Hilman, ganja itu berasal dari Aceh dan dikirim melalui jalur darat ke Bogor.
Pada hari yang sama, Satuan Narkoba Polres Bogor juga menggerebek dua rumah kontrakan di Kampung Babakan
”Dari pengakuan tersangka, ganja itu akan dipasarkan di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan daerah sekitar, seperti Kota Depok,” kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor Ajun Komisaris Luky B Irawan.
Sebelum pengungkapan itu, juga ada penggerebekan di Sentul City, Kecamatan Babakan Madang, oleh Badan Narkotika Nasional dengan barang bukti ratusan ribu butir ekstasi.
Di Cisarua, dari satu vila, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menggerebek pabrik sabu. Sementara di Mega Mendung, Mabes Polri menggerebek pabrik sabu dan ekstasi.