Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Pejabat Tidak Terkait Kasus

Kompas.com - 11/08/2011, 17:08 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Polda Jawa Barat Kamis (11/8/2011) ini menggelar upacara serah terima jabatan 9 orang dari lima posisi. 

Hal itu diutarakan Kapolda Jabar, Irjen Putut Eko Bayuseno. Dia menepis anggapan bahwa mutasi tersebut dilakukan bukan terkait performa sembilan perwira tersebut melainkan sebuah rutinitas organisasi yang rutin dilakukan.

"Wajar. Para pejabat sudah hampir setahun menjabat dan mereka dibutuhkan ke posisi lainnya," kata Putut Eko.

Sembilan pejabat itu adalah:

Komisaris Besar Fachrudin, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, kemudian menjabat sebagai Widyaiswara Muda Sespimti Sespim Polri Lemdikpol. Posisinya digantikan Komisaris Besar Eddy Sumitro Tambunan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali.

Komisaris Besar Anang Suhardi yang sebelumnya menjabat Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Jawa Barat, kini akan menjabat Pamen Polda Jabar dalam rangka Dik Sespimti 2011 red. Jabatan lama Anang diisi oleh Komisaris Besar M Syamsul Hidayat, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelejen dan Keamanan Polda Sulawesi Tengah.

Komisaris Besar Jaya Subrianto yang semula menjabat Kapolrestabes Bandung, dimutasi ke Mabes Polri sebagai Kasubdit Hartibum Ditsabhara Baharkam Polri. Jabatannya digantikan Komisaris Besar Widodo Eko Prihastopo, yang sebelumnya menjabat selaku Kepala Bidang TI Polda Jawa Barat.

Posisi Kepala Bidang TI yang ditinggalkan Widodo Eko Putro digantikan oleh Komisaris Besar Anton Suhartono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sabhara Polda Maluku.

Komisaris Besar dr. Priyo Kuncoro, Mars, dari jabatan Karumkit Tk II Bandung Bid Dokkes Polda Jawa Barat, akan menjabat sebagai Kabidyankes Pusdokkes Polri. Posisinya hingga kini masih kosong.

Ajun Komisaris Besar Erwin Faisal, dari jabatan sebelumnya Kaden 88/Antiteror Dit Reskrim Polda Jawa Barat, akan menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Banten

Putut menerangkan bahwa kebutuhan organisasi kadang mengharuskan pejabat untuk dimutasi dalam waktu singkat. Dia menyebut dirinya sendiri yang hanya bertugas selama tiga bulan sebagai Kapolda Banten.

Beberapa kasus terakhir yang menghebohkan Kota Bandung seperti vandalisme anjungan tunai mandiri yang belum diselesaikan hingga sekarang. Begitu pula dengan keributan di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago yang disebut terjadi karena kepolisian kecolongan. Satu hari setelah keributan di SMAK Dago, tim dari Mabes Polri sampai datang ke lokasi.

Putut mengungkapkan beberapa wejangan yang diberikan sewaktu upacara serah terima seperti menyelesaikan pekerjaan rumah kasus yang belum diungkap.

Untuk Direktorat Intelijen, Putu berpesan agar memaksimalkan fungsi intelijen yang dilakukan seluruh anggota. Begitu pula dengan direktorat Serse yang harus menegakkan hukum secara transparan dan tidak memihak salah satu yang berperkara.

"Untuk Kabid TI, manfaatkan teknologi yang saat ini berkembang sehingga membantu dalam pengungkapan kasus," lanjutnya.

Disinggung soal Polrestabes, Putut hanya berpesan agar berjaga karena setiap Sabtu dan Minggu kedatangan tamu wisman dan domestik. Dia meminta agar mengatur kekuatan anggota dalam hari-hari itu agar tidak terkuras habis.

Selain itu, Kapolda juga mengharapkan agar polisi kian mendekati masyarakat, terutama dengan program Bayangkara Pembina Kamtibas. "Tidak hanya bintara, tapi juga perwira menengah yang harus dekati seperti ke kalangan universitas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com