Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Bus Lebaran Baru Terjual 25 Persen

Kompas.com - 11/08/2011, 11:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi kereta api (KA) selama ini menjadi angkutan massal favorit para pemudik menuju kampung halamannya untuk merayakan  Lebaran. Tak heran, setiap musim mudik, tiket keberangkatan arus mudik maupun arus balik selalu saja habis terjual. Kondisi ini, justru berbeda dengan moda transportasi bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang cenderung menjadi pilihan terakhir para pemudik untuk melakukan perjalanan ke kampung halamannya.

Terbukti, di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, rata-rata perusahaan otobus (PO) di terminal itu baru menjual sebesar 25 persen tiket untuk keberangkatan H-7 hingga Lebaran.

"Kalau di sini masih seperti hari biasa. Yang pesan tiket untuk H-7 hingga Lebaran saja baru sekitar 25 persen," kata Mustaqim, petugas penjualan tiket sebuah perusahaan bus AKAP di Terminal Lebak Bulus, Rabu (10/8/2011).

Dikatakan Mustaqim, setiap musim mudik tiba, sangat sedikit pemudik yang memesan tiket jauh hari sebelum melakukan perjalanan. Terlebih, hingga saat ini belum ada keputusan tarif biaya tambahan atau tuslah. “Masih sepi mas, sekarang saja hanya satu bus yang beroperasi. Tapi mulai H-4 atau H-3 biasanya mulai ramai,” katanya.

Kepala Terminal Lebak Bulus, FK Wowor mengatakan, kenaikan jumlah penumpang akan terjadi mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Kenaikan tarif pun, katanya hanya terjadi pada bus non ekonomi yang biasanya naik antara 15-75 persen.

“Sedangkan untuk bus kelas ekonomi diatur dengan SK Menteri Perhubungan No 1/2009 tentang tarif bawah Rp 86 per kilo meter, dan tarif atas Rp 139 per kilometer,” kata Wowor.

Untuk Lebaran tahun ini, dikatakan Wowor, pihak terminal sudah menyiapkan 400 bus untuk mengangkut para penumpang. "260 reguler dan 140 bus cadangan. Jadi kalau tidak dapat tiket kereta jangan khawatir, kami siap menampung pemudik," tuturnya.

Pihak Terminal Lebak Bulus juga telah menyiagakan 200 petugas gabungan dari Dishub, Polri, TNI, dan BNN untuk mengatasi arus mudik. "Mereka akan ditempatkan di pos keamanan, kesehatan, informasi, serta pemantauan kelaikan bus. Diperkirakan, kenaikan pemudik tahun ini mencapai 5 persen dari tahun lalu yang berjumlah 109.354 orang," jelas Wowor.

Berikut ini perkiraan kenaikan harga tiket bus untuk beberapa jurusan. Untuk bus AC Eksekutif Bandung Rp 50.000-Rp 60.000, bus AC Garut Rp 40.000-Rp 45.000, bus AC eksekutif Tegal Rp 150.000-Rp 250.000, bus eksekutif Semarang, Yogya, Solo Rp 250.000-Rp 300.000, bus super eksekutif Semarang, Yogya, Solo Rp 325.000-Rp 400.000, bus eksekutif Surabaya, Malang Rp 250.000-Rp 350.000, bus eksekutif Denpasar Rp 400.000-Rp 450.000, bus eksekutif Mataram Rp 500.000-Rp 550.000, dan bus eksekutif jurusan Sumbawa, Bima Rp 625.000-Rp 675.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com