Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa Minta Uang untuk Angie dan Wayan

Kompas.com - 10/08/2011, 18:01 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus suap pembangunan wisma atlet Mindo Rosalina Manulang mengajukan permohonan penggunaan kas Grup Permai untuk diberikan kepada anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, dan anggota DPR Fraksi Partai PDI-P, Wayan Koster.

Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis saat bersaksi untuk Rosa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (10/8/2011). Menurut Yulianis, Rosa sering berhubungan dengan Angelina dan Wayan terkait pembangunan wisma atlet SEA Games.

Angelina dan Koster merupakan salah satu relasi Rosa di DPR. "Tiap mengajukan permohonan uang untuk menggiring tadi itu mengatakan uang untuk Angelina dan Wayan?" tanya hakim Hendra Yosfin yang dibenarkan Yulianis. "Saya menulis (mencatat) berdasarkan pengajuannya saja," kata Yulianis.

Pengajuan permohonan untuk DPR tersebut kemudian dikonfirmasikan kepada Nazaruddin selaku pemilik Grup Permai. "Atas persetujuan Pak Nazar, dikeluarkan uangnya," ucap Yulianis.

Ia juga menambahkan, Rosa-lah pihak dari Grup Permai yang berhubungan dengan pihak ketiga terkait proyek wisma atlet. Pihak ketiga yang dimaksud adalah DPR, panitia pembangunan wisma atlet, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, dan PT Duta Graha Indah.

"(Tahu) dari pengajuan-pengajuannya karena hanya Bu Rosa yang mengajukan terkait wisma atlet," ungkap Yulianis.

Sebelumnya, Yulianis juga mengungkapkan bahwa Grup Permai mengeluarkan Rp 16 miliar untuk mendapatkan proyek wisma atlet. Dari Rp 16 miliar tersebut, ada yang mengalir ke DPR untuk mengawal penganggaran proyek tersebut.

Namun, hasil pengawalan tersebut tidak sesuai keinginan Nazaruddin. Uang yang dianggarkan untuk proyek wisma atlet hanya Rp 200 miliar. Padahal, Nazaruddin semula merencanakan agar turun Rp 400 miliar. Karena itu, menurut Yulianis, Nazaruddin memarahi Rosa.

"September, Pak Nazaruddin marah-marah. Pak Nazar marah, ’Kok yang turun hanya 200 M?’ Tadinya diarahkan 400 M," ujar Yulianis.

Sebagian keterangan Yulianis tersebut dibantah Rosa. Menurut Rosa, yang mengajukan permohonan anggaran untuk DPR bukanlah dirinya, melainkan Gerhana, sesama pegawai Grup Permai.

Namun, menurut Yulianis, Gerhana mengaku kepadanya telah diperintah Rosa untuk membuat pengajuan. "Yang nulis pengajuannya memang Bu Gerhana, tapi Bu Gerhana saya konfirmasi yang mengajukannya itu Bu Rosa," kata Yulianis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com