Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kangen Suami Karena Mencium Parfumnya?

Kompas.com - 08/08/2011, 14:50 WIB

KOMPAS.com - Ketika suami sedang tugas ke luar kota, Anda ternyata masih dapat mencium wangi parfumnya yang membekas di bantal? Lalu, apa yang Anda rasakan saat itu? Anda mungkin jadi merasa kangen pada suami; kadang-kadang juga merasa dirinya tetap ada di sekitar Anda.

Pengalaman ini membuktikan, parfum dapat membentuk emosi dan meningkatkan mood kita. Hal ini terjadi karena aroma parfum yang tercium akan terekam di sistem limbik, yaitu bagian otak yang mengontrol emosi. Ketika kita mencium aroma tertentu, kita bisa mengingat suatu kejadian yang berkaitan dengan aroma tersebut. Ada wangi yang kita sukai, karena mengingatkan suatu kenangan manis. Atau sebaliknya, aroma tersebut tidak kita sukai karena mengingatkan pada pengalaman di masa lalu yang kurang menyenangkan.

"Kembang kenanga, misalnya, mungkin akan membuat kita teringat pada suatu pengalaman buruk. Hal ini disebabkan penciuman tiap orang berbeda, tergantung memori yang terekam. Tiap culture juga mempunyai emotional recording yang berbeda," tutur Jane Josephine, Senior Perfumer dari International Flavors & Fragrances Inc., Singapura, dalam bincang-bincang mengenai tren wewangian di Residence Lounge, Hotel Morrissey, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bila kita ingin menciptakan mood tertentu, seperti lebih rileks, nyaman, atau justru bergairah, kita juga dapat mengenakan parfum dengan aroma tertentu. Sebab, setiap aroma dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap mood. Aroma perpaduan bunga dan buah, misalnya, bersahabat dengan penciuman kita, dan mampu meningkatkan kesegaran dan mood positif. Sebuah aroma yang menyenangkan juga dapat menstimulasi bagian dari otak yang terkait dengan hasrat seksual.

Parfum juga bisa menurunkan kesan tajam pada warna pakaian. Misalnya, kita memakai pakaian warna hitam, dengan dandanan bergaya gothic. Namun, jika kita memakai parfum yang aromanya segar dan ringan, kesan garang akibat dandanan kita akan melunak. Sehingga, orang yang semula segan atau takut menghadapi Anda, jadi lebih berani untuk mendekati, misalnya.

Wewangian yang kita gunakan juga dapat disesuaikan dengan mood, suasana, atau perasaan kita, demikian menurut Ma Lourdes C. Pua, Training Manager dari PT Luxasia Indonesia (distributor produk wewangian), dalam kesempatan yang berbeda.

"Kalau kita sedang ingin berolahraga, enggak nyambung kan kalau kita memakai parfum dengan aroma yang romantis. Kita tentu memilih yang aromanya kencang, yang dalam beberapa menit akan berubah menjadi lembut," tuturnya pada Kompas Female.

Hal yang sama juga kita lakukan saat akan menghadiri suatu pesta pada malam hari. Biasanya kita tidak akan menggunakan parfum yang aromanya segar, melainkan yang sensual, dengan aroma yang manis.

"Apa yang ingin kita pakai, tergantung apa yang kita rasakan saat itu. Fragrance akan mengekspresikan apa yang kita rasakan, meninggalkan jejak-jejak yang khas dari diri kita," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com