Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas "Asmara Subuh" di Minggu Pertama

Kompas.com - 07/08/2011, 05:32 WIB

PARIAMAN, Kompas.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pariaman, Sumatera Barat, memantau aktivitas "asmara subuh" di tepi pantai. Ini untuk menjaga ketertiban, terutama dalam bulan Ramadhan.

Kepala Satpol PP Pariaman, Sabar Maris di Pariaman, Minggu (7/8/11) mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah personil untuk memantau muda-mudi yang berkegiatan seusai shalat subuh.

"Biasanya para muda-mudi memanfaatkan hari Minggu pertama untuk berkumpul-kumpul dan berpacaran meskipun dalam suasana Ramadhan," ujarnya.

Pemantauan tersebut akan dilakukan di sejumlah objek wisata pantai Pariaman, mulai dari Pantai Kata, Gandoriah, hingga kawasan pantai Manggung serta Jalan Bypass Pariaman.

Menurut dia, Pantai Gandoriah merupakan lokasi objek wisata pantai di Pariaman yang paling diminati warga dan muda-mudi untuk berkumpul.

Sedangkan Pantai Kata, kawasan objek wisata rekreasi di arah selatan Kota Pariaman yang tidak begitu ramai dikunjungi, justru lokasi ini yang menjadi target penertiban saat "asmara subuh".

Kawasan konservasi Pantai Manggung, beberapa hari terakhir juga terpantau sudah sering dikunjungi remaja. Selanjutnya, Jalan Bypass yang merupakan jalan dua jalur bebas hambatan juga sering dijadikan arena balap liar.

Ia menilai, beraktivitas seusai subuh tidak ada masalah, namun bila sudah berduaan akan mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum, apalagi di bulan Ramadhan.

Kebanyakan para remaja dan muda-mudi berkeliaran seusai subuh itu dengan masih menggunakan mukena dan membawa sarung. Dikatakannya, yang sudah terpantau selama ini kebanyakan usia sekolah dan rata-rata mereka duduk di bangku SLTP.

Bila kedapatan berduaan atau bahkan melakukan hal-hal negatif menjurus kepada perbuatan mesum, pihaknya langsung akan menggiring mereka ke Kantor Satpol PP Pariaman untuk diproses lebih lanjut.

Sesuai Perda 03 Tahun 2006, pelaku akan dipanggil orangtuanya untuk membuat surat pernyataan, namun bila pelajar, akan dipanggil pihak sekolah. Akan tetapi, bila pasangan tanpa ikatan pernikahan tertangkap berzina, perempuan akan langsung dikirimkan ke Panti Rehabilitasi Sukarami Kabupaten Solok, sedangkan laki-laki dipanggil orangtuanya untuk membuat surat pernyataan.

Hingga saat ini, belum diterima laporan adanya adanya warga atau muda-mudi yang kedapatan berdua-duaan, kecuali penangkapan terhadap muda-mudi yang berzina pada hari pertama puasa. Dua muda-mudi tersebut ditangkap di dalam toilet sekitar lapangan Merdeka Pariaman pada Senin lalu dan kini sudah diproses lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com