Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Puncak Jaya 19 Orang

Kompas.com - 01/08/2011, 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas akibat dua kali bentrokan antardua kelompok di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, menjadi 19 orang. Satu orang lainnya mengalami luka-luka, yakni anggota Brimob. Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Senin (1/8/2011).

Anton menjelaskan, bentrokan berawal dari ditolaknya berkas pendaftaran Simon Alom sebagai calon bupati oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (30/7/2011) pukul 15.00 WIT. KPU menolak lantaran Thomas Tabuni, pendukung Simon, mencabut dukungannya. Thomas adalah Ketua DPRD dan Ketua Partai Gerindra.

"Selanjutnya, massa pendukung Simon marah dan menyerang massa Thomas sehingga terjadi bentrok," kata Anton.

Anggota Brimob dan Polsek Ilaga, menurut Anton, sempat menghalau kedua kelompok. "Namun, keadaan tidak terkendali karena kedua kelompok menggunakan panah dan batu," ujar dia.

Akibatnya, dua orang tewas dan satu luka-luka. Tak berhenti sampai di situ, bentrokan kembali terjadi di lokasi yang sama pada keesokan paginya. Selain saling serang, mereka membakar rumah Tabuni, satu mobil dinas, dan satu rumah adat setempat. Bentrokan itu mengakibatkan 17 orang tewas. Sebanyak 13 di antaranya berasal dari kelompok Thomas dan sisanya dari kelompol Simon.

Anton menambahkan, situasi di lokasi saat ini sudah kondusif. Pihaknya juga sudah menurunkan satu pleton anggota Brimob untuk berjaga-jaga di lokasi. Semua jenazah korban, kata Anton, telah diambil keluarga masing-masing.

Saat ini, lanjut Anton, penyidik tengah mengumpulkan barang bukti, memeriksa saksi-saksi, dan mencari para pelaku.

"Kita tunggu saja, mereka sedang bekerja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com