BANDUNG, KOMPAS — Perwakilan keluarga korban pembantaian di Banjaran, Bandung, Cecep Ahmad, menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus itu kepada polisi.
"Tidak ada keributan dalam keluarga. Keluarga besar kami rukun-rukun saja," katanya, Sabtu (30/7/2011).
Pernyataan tersebut menepis dugaan keterlibatan orang dalam mengingat kepolisian tidak menemukan kunci rumah yang dirusak.
Pihak keluarga Apo Sumarna, korban pembantaian Banjaran, juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian atas kesigapannya dalam menangani insiden berdarah tersebut.
Apo ditemukan meninggal oleh petugas kepolisian, Jumat (29/7/2011) sore, bersama jenazah istrinya, Lilis Yeti, dan cucunya, Kesya.
Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk sehingga diperkirakan pelaku menghabisi tiga korban ini pada 3-5 hari sebelumnya. Ketiganya meninggal dunia dengan luka gorok di leher.
Tiga jenazah itu dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.