Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi CPNS, GTT Diminta Rp 20 Juta

Kompas.com - 29/07/2011, 15:34 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Di Kota Batu, Jawa Timur, terungkap ada jual beli kursi untuk guru tidak tetap (GTT) yang ingin jadi calon pengawai negeri sipil (CPNS). Harganya minimal Rp 20 juta. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Komisi A DPRD Kota Batu, Hely Suyanto, kepada wartawan, Jumat (29/7/2011).

Dikatakannya, jual beli kursi CPNS untuk guru yang masih berstatus GTT itu terungkap dari pengakuan para guru GTT sendiri. "Saya mendapat laporan itu dari beberapa GTT yang diminta menyiapkan uang bila ingin menjadi CPNS," aku Hely Suyanto. Namun, ia enggan menyebutkan identitas pelapor itu.

Menurut Hely, Pemkot Batu diminta untuk tidak membuka rekrutmen CPNS formasi umum pada tahun depan. Alasannya, jumlah pegawai di lingkungan Pemkot Batu dinilai sudah terlalu banyak, yakni sekitar 6.000 orang. Berdasarkan data tahun 2009, terdapat 1.200 GTT dan 560 tenaga honorer yang tidak bisa diangkat menjadi CPNS.

Hely menambahkan, masih banyaknya persoalan kepegawaian itulah maka Pemkot diminta tidak membuka CPNS 2012 melalui formasi umum. "Untuk GTT, diupayakan ada jalur khusus untuk pengangkatannya dan diberi kuota 40 kursi untuk tahun depan," katanya.

Upaya pemberian kuota jalur khusus untuk 40 GTT inilah yang ditengarai ada indikasi jual beli kursi. "Beredarnya kabar itu di kalangan GTT, katanya, siapa saja bisa menjadi PNS asal menyiapkan uang Rp 20 juta," jelasnya.

Hely menegaskan, pihaknya berharap seluruh GTT tidak gegabah dan mau memberikan uang yang diminta oleh oknum tertentu. "Untuk saat ini, masih ada kesulitan untuk menemukan barang bukti. Kalau memang ada guru yang dimintai uang, silakan melapor ke kami," tegasnya.

Ditemui secara terpisah, Ketua Ikatan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (IGTT/PTT) Kota Batu, Subagyo, mengaku, pihaknya tidak mendengar kabar tersebut. "Secara organisasi, saya tidak mendengar adanya permintaan uang sebesar Rp 20 juta bagi GTT yang ingin menjadi PNS itu," akunya.

Menurutnya, kalau yang diminta adalah orang per orang, itu persoalan individu, bukan lagi menyangkut organisasi. "Saya hanya meminta setiap GTT untuk lebih berhati-hati. Jangan mudah percaya kepada siapa pun yang minta uang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com