Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Pilot Garuda Mogok, Rakyat Menderita

Kompas.com - 27/07/2011, 16:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, aksi mogok terbang para pilot PT Garuda Indonesia akan membuat masyarakat menderita. Terlebih, sebentar lagi ada musim mudik Lebaran. Rencananya, seperti diungkapkan Ketua Asosiasi Pilot Garuda (APG), aksi mogok terbang tetap akan dilakukan mulai pukul 00.00-23.59 WIB, Kamis (28/7/2011) besok.

"Menteri Negara BUMN dan Menteri Perhubungan harus mencari solusi. Saya akan coba bicara dengan ketua asosiasi (Asosiasi Pilot Garuda). Selalu ada jalan kalau bicara untuk kepentingan yang lebih besar. Pasti ada solusi," kata Hatta kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Hatta juga berharap manajemen PT Garuda Indonesia dapat mengambil jalan tengah terkait aksi mogok ini.

Keputusan mogok yang diambil oleh Asosiasi Pilot Garuda itu disebabkan tak adanya kesepakatan antara APG dan manajemen Garuda soal persamaan hak pilot lokal dan asing.

"Benar, mulai pukul 00.000 ini kami akan mulai aksi karena setahun ini banyak permasalahan yang tak selesai. Aspirasi kami jangankan dipenuhi, didengarkan pun tidak," ungkapnya dalam keterangan pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Setidaknya, ada sekitar 70 jadwal penerbangan yang akan berangkat dari Jakarta dengan rute domestik maupun internasional. Jika seluruh anggota APG menaati keputusan organisasi, maka seluruh rute penerbangan ini terancam akan batal. Namun, Stephanus memastikan bahwa penerbangan domestik antar kota yang tidak berasal dari Jakarta tidak akan ikut batal.

"Ini hanya untuk outbound flight dari Jakarta, yang menuju Jakarta tidak ada masalah, tapi tidak akan bisa balik," tambahnya.

Terkait ketimpangan gaji pilot lokal dan pilot asing, salah seorang pilot, Isays Sampesule mengatakan, seorang captain pilot Indonesia diberikan gaji pokok Rp 33 juta per bulan, dengan total gaji (take home pay) sekitar Rp 43 juta. Adapun, seorang captain pilot asing diberi gaji pokok 9.000 dollar AS (sekitar Rp 77,4 juta) dan bila ditambah akomodasi mencapai 10.200 dollar AS (sekitar Rp 87,7 juta). Garuda, kini, mengoperasikan 92 pesawat. Pesawat itu terdiri dari 44 unit Boeing 737-800 NG, 5 unit B737-500, 17 unit B737-400, 11 unit B737-300, 3 unit B747-400, 6 unit Airbus 330-200, dan 6 unit Airbus 330-300. Tahun 2015, direncanakan Garuda mengoperasikan sekitar 150 pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com