Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati 27 Juli, Ada Pengobatan Gratis

Kompas.com - 26/07/2011, 13:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka memperingati peristiwa 27 Juli 1996, gabungan aktivis 27 Juli menggelar kegiatan pengobatan gratis di lokasi bekas kantor Partai Demokrasi Indonesia, Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011).

"Pengobatan gratis merupakan bagian dari rangkaian peringatan tragedi 27 Juli, selain malam renungan pada pukul 00.00 nanti malam dan kegiatan mimbar bebas," jelas Chepi Budi Mulyawan, humas acara sekaligus aktivis 27 Juli, kepada Kompas.com di lokasi kegiatan.

Pengobatan gratis ini diberikan kepada masyarakat dari wilayah sekitar, di antaranya warga Menteng, Cikini, Salemba, hingga Kenari. "Targetnya, kami bisa melayani sekitar 1.000 warga kurang mampu," lanjut Chepi.

Pengobatan gratis kepada warga prasejahtera, menurut dia, dipilih sebagai bentuk kritikan terhadap pemerintah yang dianggap belum mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai bagi warganya. "Ini bukan hanya sindiran, tetapi juga komplain karena pemerintahan SBY-Boediono gagal dalam menjamin kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kecil," kata Chepi.

Nurjainah, warga Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, yang mengantarkan anaknya, Imam, menjalani pengobatan, mengakui tingginya biaya kesehatan saat ini.

"Bulan lalu anak saya sakit muntaber. Hanya sehari di rumah sakit, biayanya sekitar Rp 1 juta," tutur Nurjainah sambil menyebut nama sebuah rumah sakit negeri di kawasan Jakarta Pusat.

Menurut dia, biaya pengobatan di puskesmas sudah cukup terjangkau. Sayangnya, biaya perawatan di rumah sakit masih dipandang memberatkan orang kecil seperti dirinya.

Hal senada diungkapkan Ibu Maria (65), warga Kenari, Kecamatan Senen. "Di puskesmas biayanya cuma Rp 2.000. Namun, jangan sampai harus ke rumah sakit, deh," kata Maria.

Kegiatan ini terlihat banyak diikuti masyarakat sekitar. Antrean warga menyita sebagian badan Jalan Diponegoro, di depan lokasi. Akibatnya, kendaraan dari arah Tugu Proklamasi tersendat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com