Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di Tanah Damai

Kompas.com - 24/07/2011, 03:08 WIB

Hidup di negara berpenduduk 4,9 juta jiwa ini seperti hidup di surga. Negara ini pun memiliki moto ”Semua untuk Orang-orang Norwegia”. Lagu kebangsaan negara ini juga indah didengar dengan judul ”Ja, vi elsker dette landet” atau ”Ya, Kami Mencintai Negara Ini”.

Pemerintahan atau elite Indonesia bisa dikatakan amat layak belajar dari negara ini tentang bagaimana memerintah dan bagaimana menjadi pemimpin yang bersih dari korupsi.

Hingga akhirnya, kedamaian itu terkoyak, Jumat (22/7) sore.

Negeri ini hampir tak punya musuh di dunia karena strategi politik luar negeri yang selalu menjauhi. Namun, kini mendadak masuk dalam daftar panjang negara korban terorisme. Sedikitnya 91 orang tewas dalam ledakan bom di pusat pemerintahan di Oslo dan penembakan membabi buta dalam acara kemah pemuda Partai Buruh di Pulau Utoya, Norwegia utara.

Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg mengatakan, serangan teror itu adalah kejahatan terburuk yang pernah terjadi di Norwegia sejak era Perang Dunia II.

”Yang lebih menyakitkan adalah (pulau) tempat saya menghabiskan musim panas setiap tahun sejak 1979, tempat saya merasakan kebahagiaan, komitmen, dan rasa aman itu telah menjadi korban tindak kekerasan brutal. Sebuah surga masa muda telah diubah menjadi neraka,” ujar Stoltenberg.

Paham terorisme menunjukkan wajah aslinya. Apa yang terjadi di Oslo dan Utoya membuktikan, terorisme sama sekali tak terkait dengan ajaran agama mana pun atau tradisi bangsa tertentu di dunia ini.

Terorisme adalah sebuah ajaran untuk menjadi buta dan tersesat, membunuh siapa pun, termasuk akal sehat dan hati nurani, demi mencapai satu tujuan: menebar rasa takut dan kerusakan di muka bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com