Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Mensi Melahirkan 21 Kali

Kompas.com - 19/07/2011, 11:58 WIB

MANGALDAN, KOMPAS.com — Kalau ada hukuman buat pelanggar program keluarga berencana, bisa jadi Mensita Edano Cera bakal dipenjara lama. Pasalnya, perempuan 56 tahun itu sudah 21 kali melahirkan.

Nana Mensi, begitu tetangga-tetangganya di Pangasinan, Filipina, biasa memanggilnya, melahirkan ke-21 anaknya dalam kondisi sehat. Namun, lima di antaranya meninggal karena kecelakaan atau sakit.

"Saya bisa terus melahirkan kalau tidak harus mengalami menopause," kata ibu yang kemudian mengadopsi lima anak lagi itu.

Cera tinggal di Desa Barangay Guilig, dengan suaminya Emilio (59) dan dua anak termudanya yang berusia 17 tahun dan 14 tahun di sebuah rumah sederhana.

Pasangan itu menikah pada 1968, ketika itu usia Cera baru 15 tahun. Mereka sebenarnya menyadari program keluarga berencana yang dicanangkan Pemerintah Filipina dan alat kontrasepsi.

"Kami tidak pernah mencobanya. Tidak pernah tertarik," ujarnya.

"Meskipun memang sulit membesarkan sebegitu banyak anak, kami tidak menyesalinya. Tuhan sudah memberinya kepada kami dan kami membesarkannya dengan baik," kata Nana Mensi.

Dia melahirkan pertama kali pada 1971. Putri sulungnya, Celia, kini berusia 40 tahun. Sementara si bungsu, Carl Edmund, berusia 14 tahun.

"Terus terang, sampai sekarang saya belum mengalami menopause. Jadi mungkin saya masih bisa punya anak lagi," katanya.

Dia melahirkan semua anaknya di rumah. Awalnya dengan bantuan bidan desa. Kini setelah usianya makin tua, proses kelahiran anak-anaknya dibantu dokter.

Menurut Cera, semua anaknya tumbuh dalam kondisi sehat. "Mereka jarang sakit. Meskipun mereka kelihatannya kurus, mereka sehat. Mereka makan teratur dan tidak pernah kelaparan," tegas perempuan yang mengidap diabetes itu.

Sementara itu, menurut Dr Ophelia Rivera, ibu seperti Cera rentan terhadap masalah kandungan dan penyakit jantung. Dia juga gampang mengalami gigi rontok dan tulang keropos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com