Ari Wibowo: Perpeloncoan Seharusnya seperti Ini

JAKARTA, KOMPAS.com — Terlibat aktif dalam sebuah film berjudul Langit Biru, film pendidikan tentang pergaulan anak-anak remaja sekarang, salah satu bintangnya, artis dan model Ari Wibowo angkat bicara.

Ayah dari dua orang putra, Kenzo Wibowo (3) dan Marco Wibowo (1,5) tersebut mengomentari bentuk-bentuk perpeloncoan yang semakin marak, terutama jelang tahun ajaran baru.

"Saya rasa, apa itu namanya kalau sekarang? Dulu disebut Ospek. Ya, MOS (masa orientasi sekolah) tidak patut dilaksanakan selama orientasinya negatif. Kok, dipatok seperti itu senior, yunior," tanggap suami dari Inge Anugerah ini, saat konferensi pers film itu, di Annex Building, Thamrin, Jakarta, Jumat (15/7/2011).

Menurut Ari, seharusnya MOS diubah cara pandang dalam melaksanakannya. "Masa orientasi, anak-anak baru seharusnya dirangkul, dikenalkan sekolah dan teman-teman barunya, bukan diajak berantem dengan aksi yang memicu kemarahan seperti dibentak, dicaci maki," sambungnya.

Tak heran apabila pria berdarah Indonesia-Jerman ini sering menemui informasi tumbuh suburnya aksi perpeloncoan, terutama di institusi pendidikan. "Jadi yang lebih tua memukul yang lebih muda atau memberikan aksi kekerasan dalam bentuk lain, termasuk mental. Yang lebih muda enggak tahu mau diarahkan ke mana, jadi dibalaskannya-lah ke para yunior berikutnya. Makanya, ini terkesan seperti sudah mendarah daging," papar Ari.

"Sudah seharusnya mulai sekarang aksi tersebut tidak dibiasakan kembali. Pemerintah dalam hal ini departemen terkait bersama dengan institusi sekolah harus bertanggung jawab membina dan mengarahkan, bukan membiarkan," tekannya.