Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Kapal Nelayan Vietnam Ditangkap

Kompas.com - 07/07/2011, 03:39 WIB

Pontianak, Kompas - Petugas di Kapal Patroli Hiu Macan 001 menangkap enam kapal Vietnam yang diduga sedang mencuri ikan di zona ekonomi eksklusif Laut China Selatan. Penyidik menahan enam nakhoda, sementara 90 anak buah kapal langsung dideportasi.

Kapten Kapal Patroli Hiu Macan 001 Samson, dalam laporan kejadian kepada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak, Rabu (6/7), mengatakan, keenam kapal itu ditangkap dalam beberapa tahap, tetapi masih dalam satu hari operasi. ”Penangkapan dilakukan pada 30 Juni dan sesuai prosedur kapal dan nakhoda ditarik ke pos Kementerian Kelautan dan Perikanan terdekat, yakni Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak,” papar Samson.

Kapal Patroli Hiu Macan 001 sebetulnya menangkap sembilan kapal, tetapi tiga kapal lainnya langsung dipakai untuk mendeportasi sekitar 90 anak buah kapal. Ketika ditangkap, dari kapal-kapal itu ditemukan sekitar 100 kilogram ikan.

Ada dua dugaan terkait sedikitnya ikan yang ada, yakni mereka baru masuk ke zona ekonomi eksklusif Indonesia atau sudah ada kapal pengangkut yang lari membawa tangkapan.

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak Bambang Nugroho melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil Subagyo mengatakan, kapal-kapal Vietnam itu terpaksa ditangkap karena tidak memiliki izin operasi di Indonesia. ”Setelah diperiksa, kapal-kapal itu tidak memiliki surat izin usaha perikanan dan surat izin penangkapan ikan. Seluruh anak buah kapal pun warga negara Vietnam,” tutur Subagyo.

Kapal-kapal itu juga dilengkapi alat tangkap pukat harimau yang merusak sumber daya perikanan karena ikan-ikan kecil pun ikut terjaring. Subagyo menambahkan, para nakhoda yang ditangkap diancam menggunakan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan.

Penangkapan terhadap kapal nelayan Vietnam dan Thailand sudah berkali-kali dilakukan di perairan sekitar Kalbar. (AHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com