Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semeru dan Soputan Erupsi

Kompas.com - 04/07/2011, 03:26 WIB

LUMAJANG, KOMPAS - Gunung Semeru (3.676 meter di atas permukaan laut) di Jawa Timur serta Gunung Soputan (1.809 mdpl) di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, secara hampir bersamaan bererupsi, Sabtu (2/7) pukul 23.36 dan Minggu pukul 00.24.

Meski erupsi Semeru tak menimbulkan korban jiwa dan harta benda, status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tetap pada level Waspada (Level Dua). Sementara letusan Gunung Soputan menyemburkan awan panas serta memuntahkan debu, pasir, dan batu. Letusan Soputan membuat Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado, Minggu siang, ditutup.

Sofyan, petugas Pos Vulkanologi Gunung Sawur di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang dihubungi, Minggu, mengatakan, ketinggian asap yang disemburkan letusan Semeru itu lebih kurang 700 meter. Adapun lontaran material vulkanik berupa batu, kerikil, dan pasir panas sejauh sekitar 4 kilometer.

Menurut Sofyan, sepanjang hari Minggu, kondisi Semeru relatif stabil. Pendakian ke Gunung Semeru masih diizinkan, tetapi hanya sampai daerah Kalimati. Pendaki dilarang mendaki kawasan puncak karena berbahaya. Ia mengingatkan, jika terjadi peningkatan aktivitas Semeru dan kondisi dinilai berbahaya, pendakian yang cukup ramai pada musim libur sekolah ini akan dilarang sama sekali.

Puluhan desa di tujuh kecamatan merupakan daerah bahaya Gunung Semeru, baik dari ancaman bahaya primer berupa lontaran material vulkanik batu, kerikil, dan pasir panas, guguran awan panas, maupun bahaya sekunder berupa banjir lahar dingin. Tujuh kecamatan itu adalah Pronojiwo, Candipuro, Tempeh, Pasirian, Pasrujambe, Senduro, dan Tempursari.

Desa-desa yang sangat terancam antara lain adalah Sumberwuluh dan Sumberurip.

Sementara itu, letusan Soputan membuat warga di Ratahan, Langowan, dan Kawangkoan panik, sebagian di antaranya berkemas meninggalkan rumah. ”Torang so siap mengungsi, tetapi dapat kabar letusan Soputan berhenti, kami balik ke rumah,” kata Herly Sahensolar (48), warga Ratahan.

Erupsi Soputan berlangsung sejak Minggu pukul 00.24, kemudian berulang pukul 02.17 dan pukul 03.09. Tiga jam kemudian, sekitar pukul 06.03, Soputan meletus dahsyat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan, letusan pertama terjadi pada 3 Juli 2011 pukul 00.24 dengan ketinggian asap dan material pijar 250 meter dari kawah. (ZAL/CHE/ANO/ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com