OGAN KOMERING ILIR, KOMPAS -
”Karena itu, revitalisasi gerakan Pramuka harus terus dilakukan,” kata Presiden Susilo
Jambore Nasional IX yang berlangsung 2-9 Juli itu diikuti sekitar 24.000 anggota Pramuka, terdiri dari 17.000 anggota Pramuka Penggalang dari 495 kwartir cabang kota dan kabupaten serta pendamping. Selain itu, ikut juga sekitar 200 anggota kepanduan dari Brunei, Malaysia, dan Singapura.
Menurut Presiden, gerakan Pramuka merupakan bentuk pendidikan nonformal yang melengkapi pendidikan formal untuk mengasah watak dan karakter generasi muda.
Untuk mendukung perluasan gerakan Pramuka, pemerintah daerah perlu mengalokasikan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) serta menggalang dana dari dana pertanggungjawaban sosial (CSR) perusahaan.
Yudhoyono, selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, juga meminta semua menteri membantu pengembangan gerakan kepanduan ini. ”Perlu juga diadakan unit penelitian untuk mengkaji teknik dan pengembangan Pramuka
Selama sepekan, para peserta dari berbagai suku, agama, dan ras hidup bersama menjalani 57 kegiatan. ”Mereka mempraktikkan kemandirian, gotong royong, dan keterampilan. Sikap toleransi dan persaudaraan yang menjadi pijakan multikulturalisme diharapkan meresap kepada semua peserta,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Azrul mengatakan, sejak pencanangan revitalisasi Pramuka lima tahun lalu, saat ini jumlah anggota Pramuka meningkat hingga sekitar 22 juta anggota di 317.190 gugus depan.
Salah satu sumber pendanaan Pramuka adalah dana bantuan operasional sekolah. Saat ini kurikulum dan metode pendidikan Pramuka tengah dalam proses pembuatan. Diharapkan, tiga tahun ke depan, kurikulum baru ini sudah dapat dilaksanakan di semua gugus depan. Selain itu, tengah disiapkan pula pembentukan Unit Litbang Gerakan Pramuka, Unit Pusat Pendidikan Latihan Nasional Pramuka, dan Satuan Komunitas.
Upacara pembukaan diwarnai kejadian di luar rencana. Dua anggota Pramuka dari Halmahera Selatan, Maluku Utara, Harmaen Chalid (8) dan Faizal Muhammad (8), berhasil lolos dari Pasukan Pengamanan Presiden. Dengan cerdik, keduanya berlari maju ke podium untuk bergabung bersama dua anggota Pramuka yang mendapat penyematan tanda berlangsungnya Jambore Nasional dari Presiden, kemudian keduanya menjabat tangan Presiden.