Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Liya Togo, Cagar Budaya Dunia

Kompas.com - 02/07/2011, 15:35 WIB

KENDARI, KOMPAS.com--Benteng Liya Togo yang terletak di Desa Liya Raya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, akan ditetapkan jadi Cagar Budaya Dunia oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemennudpar) RI.

"Saat ini Benteng Liya Togo dalam proses pemugaran dengan menggunakan dana dari  Kemenbudpar senilai Rp1,5 miliar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Tawakal di Kendari, Jumat.

Menurut Tawakal, Kemenbudpar menjadikan Benteng Liya Togo sebagai Cagar Budaya Dunia, karena memiliki keunikan yang sulit dijumpai di belahan dunia mana pun.

Konstruksi benteng yang tersusun atas batu-batu tanpa menggunakan perekat semen, kata dia, merupakan keunikan tersendiri dari benteng peninggalan Kesultanan Buton itu.

"Konstruksi benteng Liya Togo, mirip dengan bangunan Benteng Keraton Buton yang ada di Kota Baubau, karena memang daerah Wakatobi pernah menjadi wilayah admistrasi kekuasaan Kesultanan Buton," katanya.

Menurut Tawakal, Benteng Liya Togo yang tersusun dari batu-batu itu dibangun di atas lahan seluas 30 hektare lebih.

Di dalam benteng itu terdapat masjid tua yang diberi nama Masjid Liya Togo. "Konon, masjid di dalam benteng itu menjadi pusat penyebaran Agama Islam pertama di kepulauan Tukang Besi (sekarang Wakatobi-red) dan sekitarnya," katanya.

Tawakal mengatakan pekerjaan pemugaran benteng tersebut direncanakan selesai sebelum acara puncak pembukaan kegiatan Sail Wakatobi Belitong di Pantai Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Mendahului penetapan itu, akan digelar Seminar Internasional tentang tradisi lisan yang rencananya dipusatkan di Liya Togo," katanya.

Menyambut pembukaan Sail Wakatobi Belitong kata Tawakal pihaknya juga mempersiapkan berbagai atraksi budaya daerah Wakatobi seperti Kabuenga, Karia, Bangka Mbule-mbule dan sejumlah tarian tradisional setempat.

"Tradisi Kabuenga (ajang muda mudi mencari jodoh), Karia (cara mengislamkan perempuan Wakatobi) dan Bangka (Mbule-mbule (melarung sesajen di tengah laut) sudah masuk dalam kalender Pariwisata Nasional yang digelar setiap bulan Agustus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com