Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taswem: Lapas Kerobokan Tidak Manusiawi

Kompas.com - 27/06/2011, 22:49 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Taswem Tarib meminta kepada semua pihak untuk tidak terus-menerus menyudutkan, baik kepala maupun pegawai Lapas Kerobokan Denpasar seusai kerusuhan, Sabtu (25/6/2011).

Jumlah narapidana yang sudah sangat melebihi kapasitas Lapas dianggap menjadi salah satu faktor sulitnya mengendalikan mereka. "Lapas Kerobokan itu sudah tidak manusiawi. Kapasitas 300 orang dihuni 1.200 orang," keluh Taswem kepada wartawan di kantornya, Senin (27/6/2011) sore.

"Satu kamar ukuran 2 x 3 (meter) yang harusnya ditempati 2 orang ini diisi 6 orang. Yang lain tidurnya kaya ikan, dijejer di lantai. Apakah ini negara Pancasila? Ini tidak manusiawi," imbuhnya.

Bahkan, Lapas Kerobokan pun bisa dikatakan sebagai lapas "gado-gado". Maksudnya? "Lapas wanita ada di sini, lapas anak juga, lapas napi asing, lapas narkoba. Parahnya lagi, Lapas Kerobokan juga sebagai rutan. Bayangkan, para tahanan, yang masih menjalani proses hukum, harus bercampur dengan narapidana," ungkap Taswem.

Kanwil Kemhuk dan HAM Bali sudah berkali-kali menyampaikan kondisi ini kepada pemerintah pusat, tetapi hingga kini belum membuahkan hasil.

Yang memprihatinkan, sebenarnya saat ini Kanwil Kemhuk dan HAM sedang membangun sebuah lapas narkoba di Kabupaten Bangli. Namun, karena tahun ini anggaran tidak turun, proyek tersebut untuk sementara dihentikan.

"Kita baru saja membangun sebuah lapas narkoba di Bangli. Namun, baru tiang luarnya. Bangunan dalamnya kosong karena tahun ini anggaran tidak turun," ucap Taswem.

Padahal, lapas narkoba ini sangat penting untuk didirikan karena akan mengurangi beban Lapas Kerobokan yang 45 persen di antaranya adalah narapidana narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com