Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihipnotis, Dirampok, lalu Disuruh Shalat

Kompas.com - 22/06/2011, 16:14 WIB

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Kejahatan kawanan pelaku hipnotis di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kembali kambuh. Seorang nasabah bank yang baru menarik uang dari sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) jadi korban hipnotis kawanan pelaku.

Uang belasan juta dan perhiasan cincin dan kalung milik korban raib dalam seketika. Korban yang sedang dalam penguasaan pelaku bahkan sempat diajak menarik tabungannya di bank lain tanpa sadar.

Korban baru sadar jika dirinya telah jadi korban penipuan, setelah diminta para pelaku turun di sebuah masjid milik Pemkab Polewali. Hajah Bau Sia Rajab (45), nasabah BRI Cabang Polewali ini, baru saja menjadi korban penipuan kawanan pelaku hipnotis, yang menggunakan angkutan umum untuk melancarkan aksi kejahatan mereka.

Korban mengadu ke kantor Polres Polewali Mandar setelah uang belasan juta dan perhiasan emas dan kalung miliknya senilai Rp 11,5 juta raib dalam waktu seketika. Kejadian ini bermula ketika korban baru saja menarik simpanan di ATM BRI di Jalan Andi Depu, Polewali Mandar.

Saat korban keluar dari halaman kantor BRI, tiba-tiba sebuah mobil angkutan umum berpenumpang empat orang mencegat dan mengajak korban naik angkutan umum. Semula korban mengaku tak ingin naik, tetapi entah karena apa korban seperti ditarik naik ke mobil.

Korban yang sudah terhipnotis mau saja menyerahkan perhiasan emas seperti cincing kalung dan gelang, termasuk uang senilai Rp 2,5 juta yang baru ditarik dari ATM.

Kejahatan pelaku tidak sampai di situ. Korban yang dalam penguasaan para pelaku kemudian mengajak korban menarik simpanannya di BPD Sulsel, sekitar 2 kilometer dari BRI Polewali. Tanpa sadar, korban mencairkan dana simpanan sebesar Rp 9 juta dari ATM BPD Sulsel.

Seusai menarik dana dan menyerahkan kepada kawanan pelaku, korban kemudian diantar pelaku ke sebuah masjid milik Pemkab Polewali Mandar. Tiba di masjid, korban diminta turun dan disuruh shalat oleh pelaku.

Seusai shalat, pelaku baru tersadar jadi korban penipuan seteleh memeriksa perhiasan dan uangnya sudah tak ada di tangan. Sayangnya, korban tak mengenal ciri dan identitas apa pun dari mobil yang digunakan para pelaku. "Saya seperti tidak sadar dan mau saja menuruti semua permintaan pelaku," ujar Hajah Bau Sia Rajab.

Sebelumnya, kejahatan serupa juga pernah menimpa warga di Polewali Mandar. Warga yang rencananya akan berbelanja kebutuhan pokok di pasar dihipnotis oleh kawanan pelaku saat naik angkutan umum.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com