Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IUD, Kontrasepsi Paling Aman dan Efektif

Kompas.com - 21/06/2011, 10:14 WIB

Kompas.com — American College of Obstetricians and Gynecologist menyatakan kontrasepsi jangka panjang, terutama intra uterine device  dan implan, sebagai alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk perempuan usia produktif.

Intra uterine device (IUD) atau awam menyebutnya spiral adalah alat plastik kecil yang terbungkus dengan kabel tembaga. Alat berbentuk "T" ini menghambat kehamilan dengan mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur dengan cara menghentikan jalan sperma ke tuba falopi atau dengan mengganti jalan uterus sehingga telur yang matang tidak dapat dibuahi.

Sesuai tipenya, IUD dapat digunakan secara efektif dalam jangka waktu 5-10 tahun tanpa harus diganti. Bentuknya cukup kecil sehingga ginekolog dapat memasukkan alat ini ke dalam uterus dengan prosedur yang mudah.

Sementara itu, implan berbentuk kecil seperti batang korek api yang dimasukkan ke bawah kulit di bagian lengan. Implan akan mengeluarkan sejumlah hormon penekan ovulasi hingga tiga tahun. Akseptor KB juga bisa dengan mudah hamil kembali setelah alat implan ini dicabut.

Selain efektif, para dokter ginekolog juga menyatakan risiko efek samping dari kedua alat kontrasepsi ini terbilang kecil. Risiko kehamilan dari penggunaan implan hanya sekitar 0,05 persen.

Rekomendasi baru yang dikeluarkan American College of Obstetricians and Gynecologist ini menggantikan pedoman lama yang dikeluarkan Januari 2005. Pada saat itu dinyatakan hanya wanita yang sudah melahirkan dan memiliki risiko penularan penyakit seksual saja yang disarankan untuk memakai IUD. Kendati demikian, banyak akseptor yang tidak termasuk dalam kriteria tersebut tetap memilih IUD dan implan.

Setiap metode kontrasepsi memiliki efek samping, termasuk dengan IUD. Menurut para ahli dari Mayo Clinic, IUD bisa menimbulkan efek samping sakit kepala, berat badan bertambah, perubahan mood, serta rasa nyeri dan jumlah darah haid lebih banyak. Perdarahan yang terlalu lama juga bisa menyebabkan anemia.

Efek samping lain yang dicatat antara lain nyeri saat berhubungan seks dan inflamasi di bagian vagina. Efek samping tersebut akan berkurang atau menghilang seiring dengan lamanya alat KB ini digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com