Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Masih Padam, Warga Belum Berani Pulang

Kompas.com - 16/06/2011, 03:07 WIB

Bagan Siapiapi, Kompas - Hingga Rabu (15/6), warga Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, masih tetap bertahan di luar rumah karena khawatir muncul gempa susulan. Mereka tinggal di tenda-tenda darurat sederhana yang didirikan warga secara mandiri.

Tidak kurang dari 600 warga mengungsi keluar rumah dengan mendirikan tenda dari terpal maupun kain. Sebagian berada di posko yang didirikan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

”Kami masih takut masuk rumah karena gempa sewaktu-waktu bisa datang,” kata Tuty, warga, Rabu.

Seperti diberitakan, Selasa lalu Tarutung diguncang dua kali gempa berkekuatan 5,5 skala Richter. Gempa pertama terjadi pada pukul 07.08 yang berpusat di lokasi 30 kilometer arah tenggara Tarutung, ibu kota Tapanuli Utara. Sekitar tiga jam kemudian, gempa muncul lagi dengan kekuatan yang sama dan berpusat di 22 kilometer arah tenggara Tarutung.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi 90 orang terluka dan sedikitnya 200 rumah di Kecamatan Pahae Jae, Pahae Julu, dan Purbatua rusak.

Sepanjang Rabu kemarin, dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00 terjadi tiga kali gempa susulan dengan kekuatan 3,1 skala Richter hingga 3,3 skala Richter.

”Gempa itu tidak berbahaya, tetapi warga masih tetap harus waspada,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumut Wilayah I Indra Swara.

Setengah lumpuh

Saat ini, kondisi Tarutung masih setengah lumpuh. Listrik padam. Warga tidak berani beraktivitas dan memilih berada di pengungsian. Adanya longsor di salah satu jalan di Kecamatan Pahae Jae menghambat distribusi barang.

Menurut Indra, warga yang rumahnya rusak dan retak sebaiknya tetap berada di luar rumah. Sebab, gempa susulan, meskipun berskala kecil, tetap rawan menyebabkan bangunan yang retak tersebut roboh. Ini bisa mengancam keselamatan warga.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Sanggam Hutagalung menjelaskan, beberapa titik pengungsi telah menerima bantuan, tetapi ada juga yang belum.

”Mungkin malam ini atau besok (Kamis ini) semua sudah dapat bantuan. Minimal bantuan bahan pangan,” ujarnya.

Saat ini, menurut Hutagalung, setidaknya sudah ada bantuan senilai Rp 900 juta. Sebanyak Rp 872 juta yang berupa uang antara lain sumbangan dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Sumut, dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Sisanya berupa bahan makanan dan pakaian. (MHF)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com