Harus Ada Nama Java di Kopi Bondowoso

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Sekalipun kopi Bondowoso produksi perkebunan rakyat telah diekspor dengan merek kopi Java Coffee Bondowoso, pemberian merek yang paten masih akan dilakukan.

"Untuk branding. Karena kita akan branding, ini perlu hati-hati sekali. Saya akan mengusulkan tidak boleh lepas dari nama Java," kata peneliti Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Surip Mawardi, di dalam acara peluncuran ekspor perdana Java Coffee Bondowoso, yang dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Rochadi, di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat ( 10/6/2011 ).

"Salah satunya, merek kopi dapat dilekatkan dengan nama pegunungan di wilayah kopi itu ditanam seperti halnya Blue Mountain Coffee," kata Budi.

Peluncuran ekspor perdana kopi Bondowoso tipe arabika ini, akan direalisasikan pada November mendatang. Ekspor masih dilakukan dalam jumlah terbatas, yaitu hanya satu kontainer, atau sekitar 18 ton, yang diproduksi oleh lima kelompok tani.

Salah satu hambatan dari ekspor terbatas itu adalah karena petani tidak mempunyai gudang.

Menurut Budi, mengekspor satu kontainer sudah merupakan satu hal yang bagus. Hal yang paling penting adalah penguatan kebersamaan di antara petani. "Nanti kalau sudah kuat kita harapkan petani, kami beri semacam edukasi dalam hal kecil secara pendekatan bisnis modern," katanya.

Selain itu, Budi mengharapkan petani bisa membangun gudang.