Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Ekspor Kopi dengan BI

Kompas.com - 10/06/2011, 11:17 WIB

BONDOWOSO, KOMPAS.com — Bank Indonesia tidak cukup hanya mengatur sisi permintaan produk dalam mengendalikan inflasi. Oleh sebab itu, sisi penawaran juga suatu hal yang sangat penting.

Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Rochadi dalam acara peluncuran ekspor perdana Java Coffee Bondowoso di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (10/6/2011).

"Ini kerjanya apa Bank Indonesia, kok ada di sini, kok ngurusin kopi. Bank Indonesia kan ngurusin duit," ungkap Budi.

Menurut dia, kegiatan ini sebenarnya masuk dalam tugas BI, sebagai bagian dalam menjaga kestabilan rupiah. Di mana, dalam menjaga kestabilan itu ada dua bagian, yaitu nilai dalam negeri dan nilai luar negeri. "Nilai dalam negeri itu berhubungan dengan harga yang sehari-hari, atau inflasi. Nilai luar negeri itu adalah berhubungan dengan ekspor impor," tuturnya.

Lalu, dalam mengatur ekspor impor tersebut, ia menyatakan tidak bisa hanya mengatur sisi permintaan. "Kita selama ini mengatur permintaannya. Ini tidak cukup ternyata di dalam mengendalikan inflasi, tidak cukup hanya bicara mengenai permintaan," ungkapnya.

Terkait ini, ia menyebutkan ekspor-impor sekarang menjadi masalah. Tahun ini, ekspor akan berkembang ke arah yang negatif. Atau, impor nantinya dapat lebih besar daripada ekspor.

Oleh sebab itu, ia menyambut baik ekspor perdana kopi asli Bondowoso ini, sebagai upaya untuk memperkuat sisi penawaran tersebut. "Jadi, Bank Indonesia tidak memberikan uang seperti pada masa lalu. Akan tetapi, kita menjadi provokator. (Maksudnya) kita kumpulkan semua stakeholder di perkopian ini sebagaimana kita memajukan perkopian," ucapnya.

Untuk ini, BI pun telah membentuk kluster-kluster untuk melakukan pengaturan,  dari produksi sampai ke pemasaran. Salah satunya yaitu kluster kopi bondowoso, yang masih akan terus dikembangkan. Dengan melibatkan instansi-instansi terkait, seperti Bank Jawa Timur, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dan Pemerintah Daerah Bondowoso.

Untuk diketahui, ekspor perdana kopi bondowoso ini berasal dari kumpulan kopi lima kelompok tani di Kecamatan Sumberweringin. Rencananya, ekspor ini akan dilakukan secara bertahap karena ada kendala petani tidak memiliki gudang.

Ekspor pun akan dilakukan melalui eksportir, yaitu PT Indokom Citra Persada. Di mana ekspor perdana kopi, yang memiliki rasa rempah dan keasaman yang pas, baru akan mencapai 18 ton, yang akan diekspor sekitar bulan November 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com