Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran, Semarang-Ungaran Siap

Kompas.com - 26/05/2011, 03:49 WIB

Semarang, Kompas - Proses pengerjaan ruas jalan tol Semarang – Solo, Jawa Tengah, di Seksi I Semarang–Ungaran yang sempat ambles beberapa bulan lalu, kini hampir selesai. Pihak Trans Marga Jateng menargetkan jalan tol baru itu bisa diuji coba saat arus mudik Lebaran, pertengahan Agustus.

Pekerjaan di ruas yang sebelumnya sempat ambles, tepatnya ruas Gedawang–Susukan sepanjang 800 meter kini sudah mencapai 90 persen.

Komisaris Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ), Danang Atmodjo, mengatakan, ada beberapa badan jalan yang tidak dibeton, dan sengaja hanya dilakukan pelapisan aspal, untuk mengurangi beban bagi lahan di bawahnya yang rawan longsor.

Di lokasi jalan tol yang merupakan tanah urukan, pelaksana proyek menurunkan tinggi badan jalan rata-rata tujuh meter, sehingga ketinggiannya saat ini sekitar 10-15 meter. Dari panjang 800 meter itu, sekitar 200 meter pengerasan jalan tidak menggunakan metode beton, tapi langsung pengerasan dengan pengaspalan hot mix.

”Untuk jalan tol lainnya di ruas itu, tetap menggunakan pengerasan beton untuk mencegah ruas tol di Gedawang tidak mudah longsor,” ujar Danang.

Danang memperkirakan, pengerjaan konstruksi jalan tol di Gedawang secara teknis selesai hingga Juni mendatang. Setelah itu, pihaknya akan melaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan mengenai kesiapan jalan tol sepanjang 14,1 km itu.

Anggota Komisi D (Pembangunan) DPRD Jawa Tengah, Sasmito D, menyatakan, pengerjaan ruas tol yang ambles itu sebaiknya tidak tergesa-gesa.

Pihak pelaksana, katanya, tidak perlu pasang target, karena khawatir pengerjaan tidak tuntas.

Ketua Presidium Lembaga Konsumen Jasa Konstruksi (LKJK) Jateng, Robert J Kodoatie, mengingatkan, pengerjaan ruas tol di Gedawang tidak bisa hanya mengurangi urukan begitu saja.

Buruk

Dari Maumere dilaporkan, jalan ke Pantai Koka, di Desa Wolowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, sangat buruk, mulai dari jalan negara jalur Maumere-Ende di Km 47, lalu masuk ke dalam menuju Pantai Koka di Dusun Kangarusa, yang jaraknya sekitar 2 km.

Pengamatan Kompas, Selasa (24/5) lalu, sejak dari jalan raya hingga masuk ke dalam areal pantai sama sekali tidak ada badan jalan yang bagus. Ada sebagian kecil ruas jalan yang sudah diaspal, tapi telah hancur.

Sebagian besar badan jalan selebar tiga meter itu masih berupa tanah yang penuh kubangan. Jika hujan, badan jalan sangat becek dan licin. Sepeda motor pun sulit melintas.

Itu sebabnya sampai saat ini tak semua jenis mobil bisa masuk sampai Pantai Koka, kecuali mobil bergardan ganda atau truk.

Kondisi jalan yang sangat buruk itu membuat banyak wisatawan kecewa karena harus memarkir mobilnya sekitar 1,5 km ke pantai.

Padahal, jalan masuk ke Pantai Koka yang sangat mengagumkan itu sudah dirintis sejak 1980 oleh Pemerintah Kabupaten Sikka.(WHO/SEM)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com